Eramuslim.com – Di kalangan keluarga muslim , banyak kalangan remaja atau anak-anak yang mulai tumbuh remaja tidak mengenal ajaran Tuhannya. Hal ini bisa dilihat dan dibaca tentang maraknya kemorosotan ahklakdan moral kaum remaja dan anak-anak.
Mereka semakin tidak malu melakukan berbagai kasus negatif. Bahkan, para remaja juga semakin berani melakukan hal-hal kejahatan. Sungguh memprihatinkan.
Banyak orangtua terlambat menyadari bahwa membangun akhlak positif anak perlu dilakukan sejak dini. Tiba-tiba mereka baru menyadari anaknya sering berkata dan bersikap kasar, sulit diajak ibadah salat, sering konflik dan lainnya.
Karena itulah, orang tua perlu mengenalkan agama sejak dini kepada anaknya. Seperti yang pernah dikatakan sahabat Ali bin Abi Thalib. Beliau pernah mengatakan, “Cetaklah tanah selama ia masih basah dan tanamlah kayu selama ia masih lunak.”
Perkataan itu menyiratkan bahwa proses pembentukan akhlak perlu dilakukan sedini mungkin. Usia dinimerupakan masa yang sangat menentukan bagi keberhasilan seseorang sepanjang hayatnya karena masa membuat pola-pola pikir dan perilaku yang akan digunakan saat dewasa. Pola-pola positif tidak bisa didapatkan secara instan namun perlu proses panjang sejak usia dini.
Sebagai umat Islam pendidikan pertama yang harus diberikan kepada anak-anaknya adalah mengenalkan Allah Ta’ala (Ilmu Tauhid). Kemudian ajarkan tentang akhlak. Ketika si anak sudah mengenal Allah, para orangtua yang bijak biasanya akan mengajarkan mereka cara-cara beribadat yang benar (Ilmu Fiqih).