(1)
Betapapun panjang jalan yang kau tempuh
Batapapun jauh perjalanan yang kau lalui
Batapapun ilmu yang kau miliki
Batapapun harta yang kau cari sebanyak-banyaknya
Betapapun persahabatan yang kau bina sebaik-baiknya
Betapapun persaudaraan yang kau jaga keutuhannya
Pada akhirnya semuanya kau tinggalkan
(2)
Pada akhirnya semua fana
Pada akhirnya semuanya nol
Pada akhirnya semuanya tiada
Pada akhirnya tubuhmu yang kau jaga juga akan lenyap
Pada akhirnya kematianlah kenyataan itu
Dengan izinNya satu-satunya kepastian yang tak dapat kau elakan yaitu
Kematian !
(3)
Jadi, sejauh-jauhnya kau berjalan
Yang ada dihadapanmu adalah
Kefanaan
Kamatian
Kenolan
Kelenyapan
Ketiadaan !
(4)
Jadi, sejauh-jauhnya kau merantau
Ke luar dari negerimu, ke ujung dunai sekalipun
Di hadapan Allah SWT
Tak seincipun kau bergerak
Kemanapun kau berjalan
Berlari
Terbang
Kau tetap di dalam Tuhan
(5)
Karena Dialah awal dan akhir parjalanan hidupmu
Karena dari Dialah dan ke Dialah tujuan hidupmu
Karena Dia pula langkah pertama dan terakhirmu
Karena Dia juga pembuka dan penutup mata terakhirmu
Karena Dia pula awal dan akhir hembusan napasmu.
Banyak orang yang kehilangan pegangan hidupnya, semuanya mau diambil dan diraihnya, kalau mungkin apapun dikuasainya, kalau pengusaha ya berusaha semua jenis perdagangan atau produksi, kalau diizinkan malah mau monopoly semua produk, hingga apapun nama perusahaan, dia pemilik tunggalnya. Rakus banget! Kalau niatnya positif sukurlah, tapi kalau hanya untuk menguasai semuanya dan tak ada pesaingnya, ya kasihan yang PEGEL ( pengusaha golongan ekonomi lemah) makin terpuruk dan gulung tikar.
Banyak juga orang yang berusaha mati-matian mengejar pangkat dan jabatan, hingga menghalalkan segala cara, apapun mereka lakukan, jika perlu “menyikut” kiri kanan, “menginjak” bawahan dan “menjilat” atasan, ya mereka tak peduli itu semuanya, yang penting pangkat dan jabatan diraihnya. Orang yang begini ini, biasanya kalau sudah menjadi pejabat atau menduduki jabatan tinggi di pemerintahan akan mengeruk sebanyak-banyaknya, yang kemudian melahirkan KKN-KKN gaya baru. Untuk mereka semua saya tulis bait-bait di atas, yang saya beri judul “Perjalanan Terakhir”
Semoga bait bait diatas menggugah kesadaran kita, karena siapapun kita, pada akhirnya akan kembali kepadaNya, betapapun banyak harta yang sudah dikumpulkan pada akhirnya, semua akan kita tinggalkan. Jadi apa yang disombongkan? Jika itu semuanya akan membuat kita dimintai pertanggungjawaban yang lebih besar di akherat nanti.
Silahkan raih semuanya, tapi ingat, semuanya akan kita tinggalkan, silahkan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya, tapi jangan lupa, hanya kain kafan yang akan kita bawa mati. Silahkan kau cintai siapapun, jangan lupa mereka akan meninggalkanmu atau kau yang akan meniggalkan orang-orang yang kau cintai terlebih dahulu.
Semoga bisa mengingatkan kita semuanya, kalau mereka sudah “disimpan” pada liang lahat, tak ada lagi yang bisa diperbuat, kalau nyawa sudah berpisah dari jasad, tak ada lagi yang bisa dilakukan, kalau sudah jasad berkalang tanah, tak ada lagi orang-orang yang dicintai menemani, ya siapapun mereka yang kita cintai, bila kita meninggal, tak ada satupun yang mau menemani, betapapun ketika di dunia bilang akan sehidup semati!
Maka jangan lupa dengan ”rumah masa depan” yaitu kematian kita! Mengapa kita? Ya, karena punulispun akan mati nantinya, hanya tinggal waktu, bisa cepat bisa lambat, tergantung Dia yang menitipi roh pada penulis! Dia bisa mengambil roh penulis kapan saja dan di mana saja Dia mau, juga roh anda! Jadi bersiap-siaplah, karean diakui atau tidak, disukai atau tidak, dikehndaki atau tidak, didekati atau dijauhi kmatian tetap akan dating di manapun kita berada.
Maut sedang mengintai kita, bahkan kata orang bijak” maut lebih dekat dari sandal jepitmu sendiri!” Tak ada yang bisa lepas dari dari sang maut, “Rumah Masa Depan” kita yang sesungguhnya ya kuburan itu, “ Rumah Masa Depan” ini memang tak ada yang berani ambil, baik kontan, apa lagi kridit! Tapi diambil atau tidak, semua orang akan menempatinya, hanya soal waktu saja.