Ketika mendengar suara mereka, maka Nabi Muhammad menangis dan mereka pun juga menangis. Nabi berkata: “Hai Malik! Keluarkan umatku dari neraka!” “Duh Muhammad! Aku tidak bisa mengeluarkan mereka selama aku tidak diberi perintah.
” Kemudian Rasulullah menghadap ke arah tiang ‘Arsy. Beliau turun dari Buraq dan bersujud. Dalam sujudnya, beliau berkata: “Ya Allah! Bukankah Engkau telah berjanji kepadaku untuk tidak membakar umatku di neraka?” Allah menjawab: “Hai Muhammad! Mereka telah melupakanmu dan meninggalkan syariatmu di dunia. Oleh karena itu Aku membuat mereka lupa dengan syafa’atmu untuk mereka. Sekarang berilah mereka syafaat!” Kemudian Nabi memberi mereka semua syafa’at (pertolongan) dan mengeluarkan mereka dari neraka.
Sementara itu, orang-orang kafir masih tetap berada di dalam neraka. Pada saat itulah, orang- orang kafir berkata: “Andai dulu kita adalah orang-orang muslim, niscaya kita dikeluarkan dari neraka seperti mereka.” Ibnu Abbas berkata, orang-orang kafir itu seringkali (nanti di Akhirat) menginginkan kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an berikut:
رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا لَوۡ كَانُوۡا مُسۡلِمِيۡنَ Artinya: “Orang kafir itu (nanti di akhirat) menginginkan, sekiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang Muslim.” (QS Al-Hijr Ayat 2) Demikian peristiwa di atas Shirat dan orang-orang muslim yang disiksa di neraka. Rasulullah SAW mendapat izin dari Allah untuk memberi syafa’at kepada mereka. Semoga Allah yang Maha Pengasih berkenan menyelamatkan kita dari siksa api neraka. Al-Faatihah! (SINDO)