“Duh Muhammad! Duh Abu Al-Qosim! Wahai Muhammad! Wahai orang yang berbuat baik kepada para janda dan anak-anak yatim! Wahai penggembira di Hari Kiamat! Wahai pembuka para umat! Wahai pembuka pintu-pintu surga! Wahai penutup pintu-pintu neraka dari umatmu! Wahai pemberi syafa’at para umat! Kami adalah orang-orang lemah dari kalangan umatmu, yang tidak kuat dengan panas api. Tolonglah kami dengan syafaatmu untuk masuk ke dalam surga-surga!” Salah satu dari mereka meletakkan kedua tangannya di kedua telinga seperti orang yang Adzan dan menyeru dengan suara paling keras, “Kami adalah umat Muhammad.”
Mendengar pengakuan mereka, Malik pun menghadap ke arah surga. Ia berkata kepada Nabi Muhammad yang tengah menikmati Surga.
“Wahai Muhammad! Kamu tengah menikmati surga sedangkan umatmu yang lemah meminta tolong kepadamu. Tolonglah mereka karena mereka adalah orang-orang lemah yang tidak kuat dengan api.”
Ketika perkataan Malik sampai kepada Nabi Muhammad, maka beliau beranjak dari ranjangnya dan segera menaiki Buraq dan berkata: “Hai Buraq! Cepat! Cepat! Umatku adalah orang-orang lemah yang tidak kuat dengan panas api.”
Kemudian Nabi Muhammad naik Buraq dan mendarat di dekat tepi Jahannam.