Ketika beliau masuk surga, maka Allah berkata kepada Malaikat Zabaniah: “Bawa mereka (umat Muhammad) ke neraka dan serahkan mereka kepada Malik.” Ketika Malaikat Malik melihat mereka maka ia berkata: “Wahai golongan yang celaka! Siapa kalian dan dari umat siapa kalian ini? Padahal aku menyangka kalau sudah tidak akan ada lagi orang yang masuk neraka. Padahal semua umat telah datang kemari dengan terikat, terbelenggu rantai-rantai, bersama dengan para setan, dengan diseret telungkup, dengan wajah-wajah hitam dan mata- mata yang melotot. Tetapi aku tidak melihat belenggu di kaki kalian dan belenggu di tangankalian. Aku juga tidak melihat wajah kalian hitam dan mata kalian melotot. Dan kalian juga kemari dengan berjalan kaki (tidak diseret). Dari umat siapa kalian ini sebenarnya?”
Umat Muhammad berkata: “Jangan bertanya siapa kami wahai Malik! karena kami malu memberitahumu. Tetapi kami ini termasuk umat yang menanggung Al-Qur’an, berpuasa di bulan Ramadhan, berhaji dan berperang, menunaikan zakat, memuliakan anak-anak yatim, yang mandi wajib dari jinabat, yang mendirikan sholat 5 (lima) waktu.”
Malaikat Malik berkata: “Apakah Al-Qur’an belum mencegah kalian bermaksiat kepada Allah agar kalian tidak jatuh ke neraka?” Umat Muhammad menjawab: “Jangan mengejek kami! Wahai Malik! Kita ini sekarang sudah selamat dari ejekan Allah dan para Malaikat-Nya.”
Pada saat itu, tiba-tiba terdengar seruan dari arah ‘Arsy. “Hai Malik! Masukkan mereka ke pintu neraka yang teratas!” Kemudian Malik berkata: “Hai golongan yang celaka! Apakah kalian mendengar seruan itu dan memahaminya?”