Bencana ada di mana-mana, dan ternyata bukan hanya menimpa negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, yang seringkali dilanda bencana alam, dari mulai Tsunami, yang mungkin saja terbesar di dunia, dan itu tercatat dalam sejarah geologi dunia, terjadi pada tanggal 26 Desember 2004, dan mungkin saja melebihi banjir di jaman Nabi Nuh AS, karena data yang tercatat hampir 200 ribu orang tewas! Juga bencana lainnya, gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor dan lain sebagainya.
Bencana dan lagi lagi bencana, juga menimpa negara maju seperti Amerika Serikat dengan angin Tornadonya, yang meluluhlantakan rumah-rumah, gedung-gedung dan sebagainya, dan itu terjadi seringkali di sana. Begitu juga yang di Jepang, dengan Tsunaminya tahun lalu. Dan karena banyaknya bencana yang sering terjadi di Jepang, maka ada sampai muncul istilah” The Four Roses Of Japan”.
Kelihatan indah nama itu, seperti nama bunga ros, padahal itu adalah empat bencana alam yang sering terjadi di Jepang dan mematikan, yaitu: tsunami, gempa bumi, banjir dan angin topan! Itu di Jepang, di Cina pun sering terjadi bencana alam, dan baru-baru ini tanah longsor. Begitu juga di Norwegia, banjir. Sementara di belahan bumi lainnya justru kekeringan sehingga terjadi kebakaran hutan, yang melanda Australia, Yunani, Italia dan lain sebagainya.
Bencana alam-demi bencana alam sebenarnya peringatan yang datang dariNya. Kalau orang yang beriman itu jelas, itu takdirNya. Namun yang tak percaya kepada Tuhan, hal tersebut hanya dikatakan kejadian alam biasa. Jadi kejadiannya sama, tapi berbeda cara pendekatannya, yang beriman itu tanda-tanda dariNya, yang bisa saja merupakan “ balasan” atas dosa-dosa manusia di dunia, namun yang tak beriman, lagi-lagi hanya menjauhinya dari Tuhan.
Dan memang begitu cara manusia menghadapi takdirNya, ada yang beriman kepada segala macam takdirNya, baik atau buruk, tapi banyak manusia yang juga tak beriman terhadap takdirNya, jangankan kepada takdirNya, kepada Tuhan sebagai pencipta takdir itu sendiri, banyak yang tak percaya, itulah golongan athies.
Bencana alam itu sudah terjadi dan bisa saja akan terjadi lagi, angin tornado yang menghantam Amerika Serikat, menjadi peringatan bagi negara besar itu, yang memang seringkali” congkak” siapapun pemimpinnya, bahkan mengaku sebagai “polisi dunia” dan merasa sah-sah saja mencampuri urusan negara lain dan menghancur leburkan negara lain, dengan alasan memberantas terorisme, maka Irak dan Afganistan hancur lebur akibat kegaganasan Amerika Serikat, dan tak ada negara lain yang melawannya dan tak mampu mencegah kecongkakan Amerika serikat, terutama di jaman Bush Junior! Jangankan negara, PBB saja tak dihiraukan, gaya cowboy yang menghancurkan Irak dan Afganistan dampaknya sampai detik ini masih terjadi.
Kembali kepada peringatan Tuhan, peringatan itu datang berupa bencana di Amerika Serikat, itu balasan Tuhan, agar negara itu tidak sombong! Karena ada “kekuatan” lain yang lebih dari segalanya, yaitu Tuhan! Karena semua bencana alam itu apapun bentuknya itu memang takdirNya, ketentuanNya yang tak bisa dihindari oleh manusia. Untuk menunjukan kepada manusia, bahwa ada “kekuatan” lain yang menguasai alam semesta ini. Agar manusia sadar dan insyaf dan tak merasa sombong terhadap kekuatan teknologi yang dimilikinya.
Karena betapa pun canggih teknologi manusia, sampai saat ini, dan negara-negara maju bersatu untuk mencegah terjadi bahaya gunung meletus, gempa bumi, angin Tornado dan segala bencana alam lainnya, tak mampu menghentikan itu semuanya, manusia hanya bisa berusaha untuk mengurangi akibatnya, bukan mencegah terjadinya, dan memang tak ada seorang manusiapun yang bisa mencegah takdirnya yang telah terjadi.
Tak ada sesuatupun yang dapat menghalangi takdir yang datang dariNya, yang baik atau pun yang buruk. setiap keputusanNya pasti terjadi, disukai atau tidak oleh manusia.
Takdir Tuhan yang telah terjadi tak dapat manusia tolak walaupun manangis darah sekalipun atau manusia protes dengan suara yang menggelegar membelah langit sekalipun. Manusia menolak atas takdir yang buruk, Tuhan tidak rugi. Sebaliknya manusia bersyukur atas takkdir yang baik, Tuhanpun tidak untung.
Manusia taat atau kafir, tak merubah takdir Tuhan
Manusia suka atau tidak, tak merubah kekuasaan Tuhan.
Manusia bahagia atau menderita, tak merubah kehendak Tuhan.
Manusia beriman atau murtad, tak mengurangi kamauan Tuhan.
Manusia bersyukur atau kupur, tak merubah kasih sayang Tuhan.
Ya semuanya kembali kepada manusia, Tuhan bagaikan cermin yang memantulkan semua kelakuan manusia. Jadi manusia masuk syurga atau neraka adalah hasil dari perbuatan manusia sendiri, Tuhan hanya menyediakan tempat tersebut untuk membalas setiap amal yang manusia lakukan. Manusia punya kehendak bebas untuk melakukan apa yang manusia sukai dan resikonya tanggung sendiri!
Manusia semua masuk syurga, Tuhan tidak untung
Manusia semua masuk neraka pun, Tuhan tidak rugi.
Apapun yang terjadi, hidup harus di jalani, manusia bahagia atau menderita, Bumi akan terus berputar. Sesuatu yang sudah terjadi hanya dapat diterima tak dapat ditolak apapun caranya. Disinilah perlu bersipat qanaah atau menerima apa adanya terhadap takdir yang sudah terjadi, agar hidup manusia menjadi bahagia dan tak hanya diisi dengan menyesali apa yang sudah terjadi betapapun buruknya.
Maka wahai manusia, kembalilah kau kepadaNya dengan ridho dan di ridhoiNya dan masuklah kau ke dalam golongan hamba-hambaNya. Ya hanya dengan kembali kepadaNya dan bertobat atas segala kesalahan yang diperbuat, maka jiwa-jiwa manusia akan tenang kembali menghadapi segala macam takdir. Terutama takdir buruk di atas, yang berupa segala macam bencana itu.
Banjir, gempa bumi, gunung meletus, tsunami, angin topan, tornado, kebakaran hutan dan lain sebagainya, itu adalah caraNya memberi peringatan pada manusia agar segera kembali kepadaNya, dan mempercayai takdirNya. Seakan Tuhan berkata: “Hai manusia kembalilah kepadaKu, jangan bergantung pada teknologi yang kau miliki, secanggih apapun teknologi yang kau miliki tak akan mampu mengalahkan kekuatanKu, segeralah kembali kepadaKu, kembalilah, pintu tobatKu selalu terbuka untukmu, wahai manusia!”
Bagi orang yang beriman bila ada bencana, segera istigfar, dan mengucapkan kata: “Innalillahi wainna ilaihi rojiuun”, sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNyalah kami kembali. Bencana alam, sekali lagi, itu peringatanNya dan merupakan kiamat kecil, kiamat sugro dan bila manusia semua sudah melupakanNya dan tak ada lagi yang menyebut asmaNya, bergelimang dengan dosa dan kemaksiatan merajelela, bisa saja kiamat besar, kiamat kubro, datang! Dan itu juga takdirNya, masihkah tak percaya takdirNya? Ya tunggu saja balasanNya, bisa di balas langsung di dunia, maka bencana alam itu akan datang dan datang lagi. Dan balasan di akherat, dengan api neraka yang menyala-nyala.
Moskow, 29 Mei 2013.