Alkisah dahulu kala ada seorang syaikh yang mengajar ilmu-ilmu agama. Syaikh tersebut memiliki beberapa murid yang taat. Banyak ilmu agama yang telah diajarkannya, hingga satu ketika syaikh itu ingin menguji mereka.
Dikumpulkanlah mereka untuk mendapat pengarahan. Lantas sang syaikh berujar “Wahai murid-muridku, di hadapan kalian ada beberapa ekor burung dan pisau. Ambillah seekor burung dan sebilah pisau masing-masing kamu. Kemudian pergilah ke satu tempat di mana tidak ada yang melihat. Sembelihlah burung itu dan bawalah sembilahannya kembali”.
Beranjaklah mereka ke tempat yang mereka anggap aman untuk menyembelih. Ada yang ke gunung, ke pantai, ke gua dan lain sebagainya. Setelah selesai, mereka kembali sambil membawa hasil sembelihan. Dan satu persatu melaporkan bagaimana mereka menyembelih.
Hingga pada giliran seorang pemuda, serentak semua heran melihatnya. Sebab di tangannya ditemui burung yang dibawa masih hidup. Kemudian Syaikh tadi bertanya: “Wahai muridku, kenapa engkau tidak menyembelihnya” dan pemuda itu menjawab: “ Wahai guru, bagaimana bisa aku menyembelihnya sementara di setiap tempat ada Zat yang melihatku. Dia Zat yang Maha melihat dan mendengar. Dialah Allah Tuhanku”.
Begitulah muslim seharusnya. Dalam kesehariannya harus ingat setiap tindak-tanduknya selalu diawasi Allah. Dengan demikian ia telah berbuat ihsan.
Rasulullah saw bersabda: “ Bahwasannya engkau menyembah Allah, seolah-olah engkau melihatNya. Jika engkau tidak melihat Nya, Dia pasti melihatmu” (HR Muslim)
Andai setiap orang menyadari pentingnya rasa pengawasan Allah tersebut maka tidak dijumpai lagi anak yang durhaka pada orang tuanya, orang tua yang melalaikan tanggung jawabnya dan pejabat yang menyalahgunakan amanahnya. Karena jika merasa terawasi, orang akan senantiasa memenuhi amanah dan tanggung jawabnya.
Firman Allah swt: “ Dan tepatilah janji, Sesungguhnya janji itu akan diminta pertanggungjawabannya” (QS. 17:34)
Ketahuilah, sekecil apapun perbuatan yang dilakukan Allah akan selalu mengawasinya.
Firman Allah swt: “sesungguhnya Allah menjadi pengawas atas diri kamu” (QS. 4:1)
Bukan hanya perkara yang zahir, setiap tindakan yang masih diniatkan dan disembunyikan dalam hati pun Allah mengetahui.
Firman Allah swt: “ katakanlah, jika kamu menyembunyikan apa yang di dalam hati kamu ataupun yang kamu nampakkan pasti Allah akan mengetahuinya. Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Allah Maha mampu atas setiap sesuatu”. (QS. 3:29)