Setiap pembawa risalahNya
Akan selalu mendapat caci maki, fitnah dan penolakan
Yang datang bukan saja dari orang lain atau umat
Tapi juga dari orang-orang yang terdekat dengan mereka
Sejarah Islam mencatat antara lain
Nabi Nuh dan Nabi Luth oleh istri dan anak serta umatnya
Nabi Ibrohim oleh bapak dan umatnya
Nabi Yusuf oleh saudara-saudara tirinya
Nabi Musa oleh ummatnya di usir dari tanah kelahirannya
Nabi Muhammad SAW oleh pamannya dan umatnya
Dan perlu dicatat
Mereka pembawa risalah adalah jiwa-jiwa yang tabah, sabar dan tawakal
Dan tidak mundur hanya karena caci maki, fitnah, ditolak, bahkan nyawa taruhannya
Seperti ….
Umar Mukhtar yang digantung dan tasbih tetap dalam genggamannya
Sayyid Qutub, Ali Audah juga digantung
Tiga sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW Umar, Usman dan Ali
Ketiganya mati terbunuh
Ingat ….
Caci maki manusia,tidak menyebabkan kamu masuk neraka
Jadi jangan takut dan pesimis
Pujian dan sanjungan manusia, tidak menyebabkan kamu masuk syurga
Maka jangan angkuh dan sombong
Jadi caci maki dan pujian pada hakekatnya sama
Bagi orang yang beriman tak merubah apa-apa
Caci maki dan pujian manusia
Tak penting dan bukan masalah
Yang penting dan bermasalah
Jika caci maki atau kutukan datangnya dari Allah SWT
Pembawa risalah seperti memang ditakdirkanNya
Untuk tidak selalu mulus dalam perjuangan
Mengemban amanah Illahi
Ada saja cobaan dan ujianya
Dan itu tidak kecil dan tidak sederhana
Seringkali bahkan bukan hanya
Hinaan yang menyakitkan diri
Tapi juga julukan yang tak masuk akal
Gila
Ya gila sering dituduhkan pada pembawa risalah
Itu resiko terhebat yang dialami oleh pembawa risalah
Dari masa ke masa
Dari waktu ke waktu
Dari zaman ke zaman
Tuduhan yang sama, padahal zamannya berbeda
Gerak gelombang kehidupan
Terpaan badai yang menghempas
Hujan deras berupa air mata
Tangis keras yang menghentak
Bukan halangan untuk mundur dan berdiam diri
Halangan
Rintangan
Cobaan
Ujian
Bahaya
Racun
Penjara
Tiang gantungan
Pisau para alggojo
Pembunuhan
Entah apapun namanya
Akrab di telinga-telinga pembawa risalah
Dan itu bukan suatu yang menakutkan
Bukan sesuatu yang membawa jiwa-jiwanya lemah
Justru merupakan tantangan yang dihadapi dengan gagah berani
Dengan tangan-tangan mengepal ke langit tinggi
Dengan takbir yang menggema di persada dunia
Dengan doa malaikat di atas sana
Pembawa risalah adalah manusia-manusia pilihanNya
Tidak banyak namun kualitasnya tinggi
Sedikit namun mampu menggerakan ribuan bahkan jutaan manusia
Sederhana namun kaya dengan pemikiran yang cermerlang dan mengabadi
Tak berusaha dikenal namun dikenal dengan sendirinya
Diamnya adalah kata-kata yang luar biasa
Kata-katanya adalah tindakan tindakan yang penuh makna
Tindakannya adalah mutiara-mutiara kehidupan yang menebar sepanjang jalan
Dan senyumannya adalah lautan cinta yang tak bertepi
Menentramkan bukan menggelisahkan
Memudahkan bukan mempersulit
Menyayangi bukan menyakiti
Mengajak bukan menginjak
Berbagi bukan iri hari dan dengki
Berdakwah bukan membuat gibah
Berjuang bukan perang membabibuta
Begitulah ciri pembawa risalah
Di segala zaman ada dan selalu ada
Diketahui atau tidak
Diakui atau tidak
Diikuti atau tidak
Pembawa risalah terus saja bergerak
Terkadang dalam diamnya
Terkadang dalam persembunyiannya
Terkadang dalam tulisannya
Terkadang dalam ketidak hadirannya
Manusia pembawa risalah tak perlu corong apapun
Dia sudah menjadi corong itu sendiri
Manusia pembawa risalah tak perlu publikasi apapun
Dia sudah menjadi publikasi itu sendiri
Manusia pembawa risalah tak perlu apapun
Karena memang dia tak perlu apa-apa
Dia hanya mengemban amanah
Hadiah datang hanya dariNya
Yang Maha Pemberi dan Maha Kuasa
Pembawa risalah ada tapi jarang diketahui kebanyakan manusia
Dia ada tapi tak ingin dikenal dan terkenal
Dia ada tapi tak ingin diketahui
Dia ada dalam setiap waktu
Dia ada dalam setiap perjuangan
Dia ada dan muncul tiba-tiba dalam setiap ketidakadilan.
Moskow, 3 Maret 2013.