Bersama Keberkahan Hujan

Tak jarang secara disadari atau tidak kita lebih banyak membuat daftar deretan keluh kesah karena merasa “kepentingan” kita “di dzalimi” oleh hujan.

Ramadhan Mengajarkan Optimisme

Saat menceritakan kronologi kelahiran putrinya itu, terkisahkan juga bahwa tas mereka tertinggal di taksi yang mereka sadari saat taksi itu sudah pergi menjauh dari rumah.

Alhamdulillah, Masih Bertemu Ramadhan…

Introspeksi diri terkadang baru hadir tatkala ramadhan sudah diambang pintu. Ada rasa menyesal yang teramat mendalam. Ada pula rasa bersyukur. Rasa penyesalan ketika teringat saat ramadhan tahun lalu tak dilalui dengan sebaik-baiknya.

Ibu dan Kaumnya Ibu Kita

Begitu mulianya. Hingga ketika seorang laki-laki menghadap Nabi Muhammad dan bertanya siapa yang harus dihormatinya, sang Nabi tiga kali menjawab,”Ibumu.” Barulah pada pertanyaan keempat, beliau mengatakan,”Ayahmu.” Demikian juga ketika lelaki yang lain mengutarakan hasratnya untuk berzina, beliau mengajukan pertanyaan apakah ia juga akan tega melakukan hal nista terhadap ibunya, dan kaum ibunya.

Suatu Pagi di Negeri Para Nabi

Suatu pagi, dimusim shaifi (musim panas, red). Jamaah subuh baru saja digelar. Masing-masing jamaah beragam aktifitasnya. Mereka tampak begitu memahami makna hadis diatas. Ada yang masih i’tikaf di Masjid berdzikir hingga datang waktu Dhuha.

Nikmat Jiwa di Bulan Ramadhan

Nafsu memang tidak berujung. mengikutinya seperti meminum air laut. semakin banyak semakin haus. padahal ujung kehidupan adalah kematian. Alangkah malangnya jika hidup diisi oleh aktivitas yang memburu kepuasan nafsu semata. tidak sempat merasakan kenikmatan ruhani yang substansial dan lebih dahsyat ekstasinya. padhaal kenikmatan dari mengikuti nafsu itu sesaat. nikmatnya