Berjuang untuk Menang

Saya tidak tahu mau menyebutkannya sebagai apa, tapi menurut saya, bersyukur kala ujian datang akan memudahkan kita untuk berjuang melewatinya. Sebab ketika Allah menurunkan lagi sebuah ujian pada diri kita, saat itu harusnya kita tahu, bahwa Allah men

Kerdil di Hadapan Sang Pencipta

Beberapa waktu lalu, saya diingatkan oleh salah satu imam masjid, agar ikut sholat hajat sesudah sembahyang Isya. Saya bertanya-tanya, sholat hajat untuk apa? Kenapa mesti berjamaah juga? Pikir saya. Ternyata Sultan Brunei, Sultan Hassanal Bolkiah, yan

Saya Adalah Ibu Rumah Tangga

Betapa saya menemukan keagungan dalam pekerjaan ini. Sebuah profesi yang tidak bisa digantikan oleh siapapun selain saya sendiri – ibu rumah tangga. Tidak salah jika kini, saya begitu bangga dengan profesi ini.

Senyuman Membawa kebahagiaan

Dia lekas bergegas ke masjid kampus saat azan sholat berkumandang. Itu yang membedakan Pak Mijan dengan tukang becak lainnya. Biasanya, kalau tukang becak lainnya, mereka malah kerap berjudi kecil-kecilan ketika menunggu penumpang.

Berhenti Berarti Kalah

Al-Khawarizmi, seorang ahli matematika tersohor dan penemu ilmu aljabar, ternyata baru belajar matematika ketika berusia 24 tahun. Sebelumnya dia adalah pemuda pengangguran yang senang bermain musik…

Negeri Qur'an

Wajah-wajah dalam gerbong itu nampak lelah. Tetapi saya sedikit menemukan kesejukan, beberapa orang dalam gerbong itu membaca Al-Qur’an. Lelaki tua berambut putih yang duduk di samping saya juga mengeluarkan mushaf besar dari dalam tas lusuhnya.

Bayangan Tak Terkejar

Sosoknya adalah sosok yang penuh cinta, kelembutan dan pribadi yang begitu memesona. Jilbab dan gaun gamis yang dikenakan memancarkan sosok muslimah yang ideal dan seorang ibu yang berwibawa.

Awalan Yang Buruk

Tak tahu apa ini ada hubungannya, tetapi saya jadi teringat dengan banyak anjuran Rasulullah SAW dalam berbagai hadits. Beliau menganjurkan kita untuk membaca Basmalah ketika mengawali sesuatu. Beliau mengajari kita untuk mengumandangkan adzan dan iqom

Ironi dalam Kehidupan

Maka suatu hari, saya merenung sendiri, dikemanakankah simbol-simbol ke-Islam-an yang begitu kental itu? Apakah hanya sebagai hiasan lahir saja? Ironi bukan?

Bukan Sekedar Memberi

Sementara bagi kita agaknya jerat-jerat kehidupan dunia mungkin masih begitu kuat membekap sehingga kita lebih sering memberi sekedarnya, memberikan seperlunya. Sepertinya, logika akhirat para sahabat itu masih di luar rasio kita sehingga teramat susah