Oase Iman

Saya tatap langit-langit kamar tidur yang putih bersih dan ternyata saya tidak sedang berada di dalam badan pesawat. Ah… saya bersyukur bahwa kejadian itu hanya mimpi saja.

Belakangan saya baru tahu, bahwa mereka juga mengalami masa penjajagan, pengenalan, tetapi sesuai dengan syariat agama kita. Tanpa pertemuan intens, tanpa berdua-duaan berteman setan.

Berapa banyak sedekah yang telah dikeluarkan penghuni rumah itu tanpa terasa setiap harinya? Sedekah air sudah menjadi hal yang biasa bagi penduduk Saudi.

Usai shalat tahajut. Tak henti aku meratapi kepiluan dengan mencoba tegar. Semu. Sepanjang jam berdetak. Kutatapi ke tiga makhluk bernyawa yang tak berdosa.

Orang yang sudah lulus sekolah atau kuliah bukan berarti berhenti belajar. Siapapun pasti sepakat dengan pernyataan ini. Hanya saja kadang kita diam-diam berhenti belajar tanpa sadar.

Dia bercerita jika sekarang telah menjadi manusia bebas. Saya heran, “Lho, bukannya sedari dulu Antum sudah bebas?” Dengan tersenyum dia menggeleng, "Saya dulu masih menuhankan yang lain…"

Sembilan belas Oktober dua ribu tujuh mungkin adalah titik balik kehidupan kami sekeluarga. Kakak keduaku tumbang, jatuh sakit tiba-tiba, dengan sakit yang sangat misterius!

Aku, yang cuma sekedarnya saja bergaul dengan perempuan asli Sunda itu, seringkali juga merasakan rindu yang menusuk. Merindukan masakannya, yang selalu membuatku berselera.

Konon, katanya, orang Jepang mengisi waktu menunggunya dengan membaca buku. Orang Indonesia? Buka HP dan mengirim SMS.

Ada pandangan aneh yang tak bisa ku percaya, semua yang ada di sekitarku tersenyum tulus, penuh dengan keikhlasan, melambai-lambaikan tangannya mengajaku bergembira.