Perjalanan dari Ragunan menuju Plaza Senayan hampir tak ada halangan kecuali di seratus meter menjelang kampus Mustopo, tiba-tiba saya terpelanting dari kuda tunggangan.
Oase Iman
Sebuah Catatan Kecil dari Brisbane
Dan dari dalam mobil seorang pria muda bule dengan ramah bertanya, kenapa sepeda saya tidak dinaiki? Apakah karena ada yang rusak? Bisa saya bantu? Begitu tanyanya ramah.
Today Is A Gift
Semestinya belum berani kita memejamkan mata sebelum tahu persis timbangan kebaikan di hari ini melebihi keburukan yang dilakukan.
Jepang, di Sini Ada Persahabatan
Pertemuan tersebut diakhiri dengan pemberian kartu nama. “Kalau ada buku-buku Islam dalam bahasa Jepang, tolong kirimi saya.” Begitu kira-kira ucapan terakhir sebelum berpisah di lampu merah.
Merindukan Taubat
Waktu dhuha, dan saya memutuskan untuk bersimpuh pada-Nya. Setelahnya, saya menutup pintu kamar rapat-rapat, dan menikmati lembaran ayat-ayat cinta-Nya, yang sepertinya pagi itu terasa begitu merindukan.
Shalat Sebelum Dishalati
Fajar hampir menjelang di balik kaca kantor. Dingin dan sepi. Lidah ini seakan beku tak tahu harus berucap syukur apa lagi. Dua rakaat Subuh begitu terasa damai dan nikmat.
Cuma Duri Kok…
Sepulang dari pasar, dua bocah kecil kakak beradik berjalan menyusuri jalan kampung menuju rumahnya. Di tengah perjalanan sang adik mengaduh kesakitan.
Wanita Tua di Masjidil Haram
Perempuan tadi terus mendesak agar kami mau menerima rotinya yang bahkan kemudian dia masukkan ke dalam kantong plastik bening bersama dengan yoghurt.
Peduli Kulit Lupa Isinya
Sebagian kita cenderung peduli pada penampilan luar yang sebenarnya tak selalu mencerminkan kondisi diri seutuhnya. Kita senang membeli pakaian bagus untuk menutupi tubuh, namun terlupa membenahi bagian dalam tubuh.
Guru dan Sembilan Keponakan
Setiap bulan semua kakakku (kandung dan ipar) iuran untuk membiayai keperluan hidup dan kuliahku. Sementara ibuku dengan khusyuknya mendoakan kesuksesanku tiada henti.
- Sebelumnya
- 1
- …
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- …
- 384
- Berikutnya