Mudahnya Memaafkan

Orang itu tampak sinis memandang saya. Mungkin, dia mengira saya tak akan mampu membayar kerugian sebesar harga spion mobilnya. Apalagi, melihat tampang saya yang kucel begini.

Karunia Terbaik

Sulistyanto merasa tidak ada beban menceritakan semuanya. Bahkan ia sering menyelinginya dengan tertawa karena merasa lucu. Tidak ada gurat kekecewaan kepada rekannya di Surabaya.

Anakku, Jagoanku

Kemarin Alif pulang kerumah dengan tanda kebiruan di dahi. Benjol karena ada temannya yang nakal menarik badge namanya hingga ia jatuh terjerembab.

Bosnia 1995 (Renunganku)

Ketika itu, dia bermaksud melanjutkan penerbangan ke Austria untuk transit sebelum menuju ke Sarajevo. Namun, pihak bandara di Bangkok justru memeriksa ketat paspor dan visa rekan saya tersebut.

Siapakah Teman Kita Saat Ini?

Kesholehan setiap pribadi hanya Allah lah yang berhak menilainya, namun jika kita melihat teman – teman kita jauh dari nilai – nilai Islam, maka kewajiban kita untuk dekat dengannya, menjadikannya objek dakwah kita.