Aku Tahu Tuhan Sedang Mengujiku

Itu semua terjadi lantaran tragedi—begitu aku menyembutnya. Hal itu membuat aku terus meratap dengan keadaanku seperti sekarang. Menjadi orang rumahan. Alias, pengangguran terselubung. Kenapa aku katakan seperti itu? Ya, karena aku tidak seperti kebanyakan pengangguran yang hanya berpaku tangan saja.

Kebesaran Allah pada Tragedi Gaza

Tapi apakah sekarang Israel memenangkan perang media ini? Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Livni menyampaikan sebuah pesan di YouTube bahwa dengan membuat 1,5 juta orang Palestina di Jalur Gaza kelaparan, sekarat, terpenjara, dan dibom –akan membuat dunia menjadi lebih damai, lebih baik, dan lebih indah untuk demokrasi serta keamanan dunia.

Cintailah Saudaramu, Seperti Kamu Mencintai Diri mu Sendiri Nak

Wahai para pemimpin yang kejam, tahukah kamu, bahwa Allah itu tidak tidur seperti kamu, yang ketika lelah kamu akan tertidur, Allah melihat apa yang kamu lakukan terhadap mereka-mereka yang tidak berdosa, kebohongan-demi kebohongan yang kamu ucapkan di depan para pemimpin lain, agar kamu di percaya, kelak akan jadi bumerang untuk mu kelak.

Relakah, Jika Mereka (pun) dibuat Murtad?

Meski mungkin anggapan kami atas mereka yang kini sedang bersenandung disamping kami itu bisa saja salah karena mungkin memang mereka telah menganut agama itu sejak dulu, namun justru bukanlah tidak mungkin pula kami mengira dan takut merasa bahwa mereka juga menjadi bagian dari saudara-saudara kita yang tak mampu bertahan dalam memegang erat panji-panji Islam hingga kemudian longgar dan jatuh. Dan terhunus dalam kesesatan dalam mengabdikan keimanan.

Saya Terlahir di Bawah Pohon Waru

Jika dalam beberapa bulan mendatang akhirnya saya akan meninggalkan Yogya, maka masjid kampus (maskam) UGM adalah salah satu tempat yang paling akan saya rindukan. Sebuah masjid besar yang sangat indah, tempat dimana dulu hampir tiap pekan saya kunjungi. Namun siapa yang menyangka bahwa di halaman belakang masjid ini, di antara rerimbunan pohon itu, pernah lahir sepasang bayi.

Bekal Para Caleg Muslim

Selanjutnya jika nantinya kalian terpilih menjadi anggota legislative. Maka kalian tidak akan berupaya untuk mengembalikan modal kampanye kalian. Bahkan kalian tidak pula berpikir untuk mem’bunga’kan dana yang telah kalian keluarkan sehingga pemikiran untuk menjadi broker – broker anggaran atas nama manajemen fee atau upah pungut atau apapun namanya tidak pernah terlintas dalam otak kalian.

Ajari Aku Mencintai Mereka

Ada lagi hal menarik yang menujukkan kedekatan hubungan ibu dan anak ini. Saat ia bertugas menjadi pembimbing praktik lapangan mahasiswa. Ayah dan Ibunda mengantarkannya sampai lokasi keberangkatan. Dicium tangan ayahnya, lalu ibunya. Cuup… Cuuup… Muaaaaahh!

“Birds of a Feather Flock Together”

Aku teringat sebuah pribahasa yang kupelajari di sekolahku dulu “Birds of a feather flock together” dan rasanya pribahasa itu tepat sekali untuk menggambarkan apa yang baru saja terjadi selepas Ied tadi. Secara otomatis orang berkelompok menurut negara masing-masing tanpa menghiraukan saudara muslimah Jepang yang berada disudut ruangan. Ya, kesamaan identitas karena berasal dari negara yang sama; tanpa sengaja telah menimbulkan pembatas tersendiri bagi para mualaf Jepang yang sangat minoritas tersebut.

Memulai dari Hati

Hati bagai seorang raja yang mengepalai angkatan perangnya. Ia berhak memerintah, berkehendak dan memaksa maupun melarang sekehendaknya. Ketika seorang bapak melihat dari tingkah laku anaknya yang kurang baik, bapak yang mengerti akan mulai masuk kedalam hati anak, ia mencoba menyelami keinginan dan jiwanya, ketika bapak bisa memahami sang anak dan hati anak telah dapat dikuasainya, bapak tadi akan mudah mengarahkan anak tadi pada keinginannya.

Membenamkan Kesadaran akan Sebuah Kebiadaban

Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan menghadiri paparan oleh Ustadz Khaldun Ibrahim Salam, Ulama Yordan yang fasih berbahasa Indonesia di sebuah Islamic Center di Pondok Gede. Secara garis besar Ia mengingatkan bahwa tragedi Gaza ini adalah peringatan untuk ummat Islam di mana pun mereka berada. Hendaknya tragedi Gaza ini menjadikan kita berenung atas kualitas iman dan ilmu yang kita miliki.