Tak lama kemudian seorang lelaki berusia dua puluh tahunan dipersilakan masuk ke dalam masjid. Lelaki itu bernama Kameda. Dia adalah salah seorang mahasiswa di Universitas Otani, Kyoto. Selanjutnya pemuda itu duduk menghadap ustad Takeda. Lalu tanpa dikomando, jamaah Jumat yang berasal dari berbagai negara, mendekat dan mengelilingi pemuda tadi untuk menjadi saksi.
Oase Iman
Rindu
Gembira, haru dan was-was…… itulah yang aku rasakan saat pertama kali mendengar kabar kepindahan kami ke negeri orang. Aku gembira menanti petualangan baru di depan mata, aku terharu mendengar keberhasilan suami tercinta menggapai citanya, namun aku juga was-was akan kemampuan diri, mengingat aku baru saja melahirkan anak ke-3 dan terbayang semua pekerjaan rumah tangga yang harus ditangani sendiri tanpa khodimat (mbak). Sanggupkah nanti ?
Gajian Tanggal 15
Mungkin ada yang bertanya, memberi gaji kok senang? Bukannya menerima gaji baru senang? Kalau memang ada yang bertanya demikian, kami akan menjawab bahwa tentu saja kami senang bisa memberi gaji, sebagaimana kami juga senang jika menerima gaji. Kami senang memberi gaji – tepat waktu lagi – karena itu berarti kami sudah bisa amanah, memberikan hak orang yang sudah menolong kami. Kami senang karena masih punya rejeki untuk itu. Kami senang karena biasanya wajah Bu Iyah akan kelihatan lebih sumringah dari biasanya.
Saat Jilbabku Memanjang
Bicara jilbab, ternyata sangat menarik. Kebetulan ibu-ibu di lingkunganku tinggal, mayoritas berjilbab. Memang sih walaupun menggunakan jilbab hanya untuk keluar rumah. Ada juga yang berjilbab bila hanya menghadiri majlis ta’lim. Bahkan ada juga yang berjilbab dengan alasan, sekarang lagi jamannya. Nah, untuk yang terakhir ini, terasa menggelitik juga khan?! Tapi, aku tetap bersyukur karena jilbab sepertinya sebuah kebutuhan di masyarakat saat ini, apapun alasan yang mendasarinya. Iya nggak?!
Kenapa Harus Marah
Tentu setiap kita pernah marah. Apapun alasannya, jika hal tersebut tidak berkenan dalam hati kita, maka sikap yang muncul cenderung negatif. Marah, jengkel, kesal dan lain sebagainya akan muncul beriringan dengan rasa ego yang ada. Dan tidak sedikit dari orang-orang yang tidak bisa mengendalikan emosinya, melahirkan sikap negatif yang merugikan, bukan hanya bagi dirinya tetapi juga orang yang ada disekitar.
Hatinya Sekokoh Namanya : “Almatin”
Tibalah hari ketika kami ber-enam diterjunkan di desa itu. Kami saling berkenalan sebagai awal dari niat membentuk sebuah tim yang solid nantinya. Dengan menggunakan mobil open cup kami diangkut dari kecamatan turun menuju kelurahan. Sepanjang jalan kami bercanda melewati jalan yang terjal dan saling melontarkan pertanyaan-pertanyaan penuh kekhawatiran, tentang bagaimana jika di sana airnya sulit, jika penduduknya tak mau diajak belajar
Tetap Semangat Tanpa Maksiat
Setiap tahun, usai perlombaan anak-anak, pihak panitia selalu mengadakan acara bagi bapak-bapak bahkan ibu-ibu untuk ikut meramaikan perayaan Agustusan. Bentuk acaranya adalah lomba memasukan bola plastik ke dalam gawang. Seakan tak mau ketinggalan dengan anak-anak, tak sedikit bapak-bapak dan ibu-ibu yang mengikuti acara ini, tapi tentunya tidak termasuk aku ataupun istriku.
Karena Aku Kidal
Alasan tidak bisa berubah, hanya karena merasa di takdirkan menjadi seorang yang kidal, adalah sebuah perbuatan yang tidak terpuji. Karena sebenarnya kita masih mampu melakukan tangan kanan kita. Kita masih mampu mengangkat sebuah beban dengan tangan kanan. Jadi jangan berlindung dengan sebuah kata :”Karena aku kidal!”
Menggantungkan Mimpi
Di sesi ini, Alif harus menuliskan beberapa kalimat tentang cita-citanya. Saya sengaja menahan diri untuk tidak ikut mengeluarkan kata-kata yang dapat mempengaruhi keindahan dan ke-originalan kalimat yang akan di tuangkannya. Saya biarkan ia untuk mengucapkan kalimatnya, namun sebelum di tuliskan pada karton, saya membantunya untuk menuliskannya di secarik kertas terlebih dahulu.
Antara Doa dan Kepastian
Doa, memang begitu berharga. Ini adalah senjata yang paling ampuh untuk setiap masalah. Namun terkadang, kita belum optimal menggunakannya. Sehingga terkadang masih enggan berdoa pada saat-saat genting. Bahkan, karena seringny berdoa, dan ternyata jarang dikabulkan. Maka degan cepat ia putus asa. Dan beranggapan doa atau tidak sama saja.
- Sebelumnya
- 1
- …
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- …
- 384
- Berikutnya