Alangkah indahnya, saat masyarakat tengah dirundung derita, kita pun hadir membawa kesejukan bagi mereka, menghibur mereka dengan ungkapan penuh hikmah, memotivasi agar bersabar menghadapi cobaan, segera memberikan dengan sesuatu atau harta terbaik yang kita miliki untuk membantu mereka agar lekas pulih dan bangkit kembali. Karena sejatinya setiap peristiwa telah berada dalam ketentuan Allah SWT yang sudah digariskan.
Oase Iman
Syair Untuk Negeriku Yang Berduka
Hingga saya bertanya-tanya adakah yang salah pada negeri ini? Atau, Tuhan memang sedang menyayangi umatNya? Mungkin! Agar umatNya sadar dan memahami musibah yang sudah terjadi di negeri ini. Bahkan saya masih teringat dengan dialog saya kepada kawan saya saat tragedi musibah gempa di Tasikmalaya—dengan rasa keingintahuan saya terhadap kawan saya itu akhirnya saya pun menelepon dirinya.
Senantiasa Berlidunglah Kita Pada Allah SWT
Tidak sedikit juga orang yang sekarang sudah tidak bisa merasakan nikmatnya berjalan, nikmatnya makan dengan mengunakan tangannya, atap rumah yang dulunya bersahabat melindungi tubuhnya dari sengatan teriknya Matahari dan derasnya guyuran air Hujan. Akhirnya atap rumah itu pun runtuh menimpa organ tubuh si pemilik rumah.
Jabatan Presiden
Aku tak tahu, kenapa saat ini memikirkan aktifitas seorang presiden. Presiden kita, presiden yang baru saja memenangkan pemilihan umum yang baru lalu. Aku pun belum membuka mukena yang terpakai, sajadah pun belum terlipat. Tapi saat ini aku benar-benar merasakan sebuah saat bagaimana rasanya bila aku menjadi sorang presiden. Padahal sejak kecil pun aku tidak punya cita-cita itu.
Pake ‘Hate’ Jangan Hape
Hari-hari pun berlalu, setiap bunyi khas alarm hape bersuara memecah keheningan malam, memaksa sang suami untuk bangkit dari alam tidur. Tapi apa yang terjadi, ia tak beranjak bangun menuju tempat wudhu dan mendirikan sholat sunnah yang sangat disukai orang-orang sholeh ini.
Lebarannya Orang Kebayoran
Namun bagi saya apalah artinya ajang reuni apalagi sangat erat kaitannya dengan Lebaran bila tidak ada penganan atau kuliner sebagai teman pelengkap di hari raya Lebaran. Apalagi hal ini menyangkut untuk menghormati tamu jika bertandang. Sudah barang tentu hal itu sudah menjadi kewajiban sohibul bait untuk menyediakannya.
Mereka Membuatku Menangis
Suamiku adalah orang yang melindungi dan menyayangi keluarga. Beliau ringan tangan dan cekatan dalam membantu pekerjaan-pekerjaan rumah termasuk mengurus anak-anak. Dibandingkan denganku, beliau juga lebih pintar mendidik anak-anak dan lebih berwibawa tetapi tetap dekat dengan buah hatinya.
Karena Idul Fitri Begitu Berarti
Bulan Ramadhan yang penuh ampunan telah berlalu, menyisakan kerinduan sekaligus harapan untuk bisa kembali bertemu dengan Ramadhan di tahun-tahun mendatang. Dan, lebaranpun datang, menggantikan Ramadhan sekaligus sebagai hadiah terindah bagi kaum muslimin dan muslimat yang telah menunaikan kewajiban shaumnya selama sebulan.
Maafkan Ketidakpekaan Ini
Tiba-tiba dibenakku, ruangan itu semakin menyempit dan hanya menghadirkan diriku dan potongan-potongan duka yang telah menghampiri tanah airku. Masyaa Allah. Reruntuhan itu. . . jerit tangis itu. . mayat-mayat terdampar itu. . begitu nyata memenuhi ruang pikirku. Menghadirkan kenyataan-kenyataan yang belum siap ku hadapi, yaitu mati. Membayangkan diriku yang mengalami guncangan bumi itu, membayangkan jerit tangis itu hadir dari orang-orang yang paling ku sayang
Tidak Boleh Ada Penyesalan
Prahara demi prahara mengisi kesehariannya. Dia tetap teguh menjalani biduk rumahtangga yang memang diinginkannya, walaupun keluarga besarnya menentangnya. Sania hanya dapat meneteskan air matanya pada seorang sahabatnya , untuk setiap deritanya. Sania telah berulang kali meminta cerai pada suaminya, tapi Andi tetap kukuh mengikatnya. Kemana pun Sania pergi, maka suaminya dapat menemukannya.
- Sebelumnya
- 1
- …
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- …
- 384
- Berikutnya