Oase Iman

Yah, hampir semua bagian tubuh wanita berhubungan dan menjadi objek industri kecantikan. Dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Karena perempuan menyukai kecantikan.

Seiring berjalannya waktu, saya semakin tidak memperhatikan adzan, sholat berjamaah di masjid menjadi semakin berat. Akhirnya saya sholat sendiri di rumah, dan kebiasaan ini berlangsung sangat lama.

Kusembunyikan air mata dan wajah sedihku dihadapannya. Kupeluk jagoanku dalam diam. Aku tak berkata apa-apa lagi.

Banyak hal yang tak kita sukai justru hadir menyapa hidup. Menjadi bagian takdir yang tak bisa kita hindari, ridha atau tidak. Ia tak kan pernah bertanya tentang kesediaan, kesiapan dan keikhlasan menjalaninya.

Banyak cara yang dilakukan oleh-Nya, ketika Dia menyayangi hamba-hamba yang dicintai-Nya. Langkah-Nya tak terduga dan tiak bisa diterka oleh manusia biasa atau oleh manusia kebanyakan.

Teman, setiap diri kita mendapatkan anugerah dari Allah berupa nafsu. Ia ditakdirkan selalu bersama kita. Nafsu tidak mungkin kita bunuh, tetapi ia juga tak layak kita umbar bahkan selalu kita turuti.

Toleransi berlebihan, memberikan kelonggaran putrinya berpakaian ala penyanyi dangdut, putranya berpakaian ala rockers, pulang sekolah malam tanpa alasan, bangun siang dan terus memaklumi dengan dalih masih remaja.

Tapi saat ini saya banyak melihat, anak-anak sibuk dengan urusan jodoh mereka sendiri. Walau kadang mereka sudah cukup umur menikah, ternyata orangtua atau keluarga besar hanya anteng-anteng saja

“Ya Allah andaikan ia jodoh hamba, mantapkanlah hati ini, teguhkanlah langkah ini, terangilah jalan ini dan permudah urusan ini…”

Melihat jeruk yang berukuran mini itu, anak bungsu saya tertarik. Tanpa sepengetahuan umminya, anak saya yang sedang berdiri di dalam keranjang belanjaan langsung mencomot sebutir jeruk dari atas rak.