Sentuhan Iman

Saya terbiasa dengan retorika dakwah dan pembangunan. Namun saya merasakan kegersangan dan kekeringan jiwa. Antara gagasan dan realita diri yang ada rasanya begitu jauh. Seperti orang munafik.

Manusia Langit Abad 21

Kita hidup di zaman orang baik dianggap sok suci, rajin ke masjid dianggap aneh, nasehat dianggap “basa basi”. Paradigma dangkal itu bukan berarti menjadi pembelaan dari kemalasan kita mengabdi kepada Allah.

Belajar Dari Teman

Mungkin makna yang bisa kita petik, bahwa berhati-hatilah dalam membina pertemanan. Karena dengan pertemanan kita pada seseorang, sedikit banyak akan pula mempengaruhi akhlak maupun pola pikir kita tentang hidup ini.

Bukan Musium Mesum

Berbagai tindakan asusila terjadi di mana-mana dengan melibatkan teknologi. Gambar-gambar porno, adegan-adegan mesum seolah menjadi satu bagian dari keberadaan teknologi itu sendiri.

Jangan Biarkan Ia Berdebu

Tetapi coba tengoklah Al Quran di rumah kita, apakah ia terkotori dengan debu? Kapan kita terakhir menyentuhnya, melihatnya, membacanya, mempelajarinya, memahaminya?

Semuanya Karena Allah Semata

Di dunia da’wah kampus saya ‘memarahi’ orang, tapi di dunia kerja saya selalu di ‘semprot’ atasan. Tidak hanya itu, di dunia kerja jaga pandangan semakin di uji.

Tak Lebih Besar Dari Semut

Apakah mereka tidak merasa bahwa mereka begitu kecil, lemah dan aku bisa saja menginjak-injak mereka dengan sepatu bututku sampai tidak ada lagi yang mampu tertawa-tawa dalam pesta singkat itu?