Oase Iman

Malam ini, di antara derai hujan yang bertasbih memujiNya, saya buka kembali folder tempat menyimpan kisah tersebut dan membacanya lagi. Subhanallah, rasa yang hadir saat pertama kali membacanya tak berubah hingga kini.

Selamat Datang di Pulau Seribu Masjid! Aha… sebuah sambutan yang menarik dari yang “punya” wilayah Lombok, ya Pulau Lombok, Pulau yang tak kalah eloknya dengan Pulau Bali.

Tidak pernah usai potongan peristiwa kita alami sehari-hari, tak ada senyum atau cemberut dan tangis yang abadi. Justru setiap saat, emosi dan gerak tata hati kita diuji, kadang kala kita sedang bersiram gelak tawa bahagia, lalu tiba-tiba menit selanjutnya terluka dan senyum itu sirna.

Kejadian yang sama terulang kembali dua tahun kemudian, empat hari lamanya. Dua kali dirawat di rumah sakit yang sama, dua kali itu pula dua orang teman saya, keduanya berwarga–negara India.

Ahmad mengecek kapastias memory card yang masih tersedia. Benar, hanya tinggal beberapa MB bahkan untuk satu lagupun tak cukup. Ahmad memeriksa file memory card sahabatnya ini.

Intinya, Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah dapat menolong kita dalam kondisi apapun yang kita hadapi jika kita meminta tolong kepadaNya

Potongan hidup itu mengatakan hal berbeda, jauh dari apa yang kau bayangkan sebelumnya. Ternyata ia lebih rumit, tak terprediksi, tanpa terduga. Sepertinya memang itulah karakter hidup.

Indah dan sempurna, tidak kurang dan tidak pula ada yang sia-sia. Tapi terkadang kita memberikan penilaian yang berlebihan pada fisik seseorang hingga tak sadar kita sudah mencelanya.

Mereka pun langsung menyalahkannya, “Lha , antum lagian percaya aja kayak gitu. Nggak ada itu ilmu putih. Walaupun nggak pake bacaan tertentu, nggak ada seperti itu dalam islam, itu syirik

“Umi, seumpama pembantu kita lulusan sarjana, trus dia pinter dan cerdas, tidak akan saya jadikan dia sebagai pembantu, akan saya angkat dia sebagai istri”.