Cinta Anak Kecil, Cinta Yang Dilarang

Selepas sholat Ashar Ranid terbiasa duduk santai di depan teras rumahnya. Ya, di depan teras rumahnya lah ia biasa berpikir tentang kehidupannya yang sederhana. Walaupun rumahnya di kampung yang mungkin tak punya nama.

Ih Geli!

Mungkin kita sering mendengar kalimat “Pah, jangan lupa jemput mamah jam dua yah, mamah tunggu di rumah :)” Aih, gemes deh kalau dengar kalimat manja seperti itu. Eits, tunggu dulu.

Rezeki Allah Teramat Luas

Jika modalnya tidak cukup, ia masih memiliki investor yang dengan senang hati bermitra dengannya. Dengan modal/dana besar yang dimilikinya itu, maka eksekusi penambangan bisa dilakukan dengan mudah.

Mengeluh

Setelah pulang saya baru tersadar, bahwa kami satu sama lain saling berlomba untuk memamerkan keluhan kami masing-masing seolah-olah siapa yang paling banyak mengeluh dialah yang paling hebat.

Doa dan Perbuatan

Bola dan taruhan, bagai pasangan muda-mudi yang sedang kasmaran, sulit dipisahkan. Setidaknya, ini yang Ahmad ( bukan nama sebenarnya ) amati terhadap teman-teman kerja dan juga tetangganya.

Piring dan Gelas Kaleng

Tampak rumah-rumah petak itu seperti sarang semut yang mudah saja dihancurkan dengan satu injakan kaki atau rubuh karena terhempas tendangan bola.

Cantikkah Jiwa Kita?

Apakah kita lantas menjadi gundah gulana, resah gelisah, dan takut? Apa yang kita takuti? Takut tak lagi terlihat cantik, menarik, dan juga takut suami berpaling kepada wanita lain yang jauh lebih muda dari kita?