Sebenarnya sudah lama aku ingin menulis masalah poligami ini. Tetapi keinginanku itu semakin menjadi-jadi ketika aku menemukan sesuatu yang perlu kita luruskan mengenai pemandangan kita mengenai poligami.
Aku tahu bahwa tulisan ini tidak mengubah pandangan teman-teman terhadap poligami, tetapi tujuanku adalah membuat teman-teman memandang poligami dengan lebih adil.
Teman, mari kita luruskan niat kemudian mulai menata kembali pikiran kita dan mari kita renungkan bersama hal-hal dibawah ini :
Pertama, Poligami adalah halal dalam Islam, dan merupakan salah satu yang dibolehkan oleh Islam. Bagi umat Islam, bila Al-Qur’an dan Sunnah membolehkan sesuatu, maka sesuatu itu pastilah memiliki kebaikan, dan umat Islam harus mempercayai itu terlepas akal manusia bisa atau tidak dalam memahaminya.
Begitu juga poligami… terlepas setuju atau tidak setuju poligami, kalau anda adalah umat Islam, maka jangan sekali-kali menjelekkan, menghujat bahkan mengharamkan poligami. Kenapa? Karena itu berarti menjelekkan, menghujat dan menngingkari Islam itu sendiri …Padahal kita yakin bahwa Islam mengajarkan yang terbaik bagi manusia.
Oleh karena itu, bagi pihak yang tidak setuju dan tidak mau ber/di poligami, itu adalah hak anda, karena poligami bersifat sunah, sehingga tidak ada dosa bila ditinggalkan tetapi jangan sampai terlintas sedikitpun dalam pikiran untuk menjelek-jelekkan poligami, karena itu berarti kalian mengganggap Islam bukanlah agama yang sempurna, karena mengajarkan yang jelek kepada manusia.
Ingatlah “….Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah ayat 216)
Oleh karena itu janganlah kamu memvonis poligami dengan vonis yang jelek bila ternyata dalam kenyataannya ada penyimpangan, maka bukan ajaran poligami yang salah tetapi manusia yang melaksanakannya yang salah.
Kedua, bagi mendukung poligami, jangan senang dulu….Banyak hal yang perlu diperhatikan untuk ber/di poligami. Aku yakin, orang-orang yang memiliki keimanan yang mantap, pasti berpikir dua,tiga bahkan ratusan kali untuk berpoligami… Karena apa? Karena poligami tidak hanya menyangkut masalah keduniawian, tetapi juga masalah akhirat.
Mereka pasti berpikir, “Dapatkah aku berbuat adil ketika aku berpoligami karena setiap salah satu isteri-isteriku nanti terzalimi karena ketidakmampuanku, maka aku harus pertanggungjawabkan itu didepan Allah?”.
Pemikiran itulah yang membuat mereka berpikir ulang dalam berpoligami walaupun mungkin di antara mereka ada yang melakukannya, tetapi pasti melalui pemikiran dan pertimbangan yang matang. Karena itu teman, bila anda tidak yakin berbuat adil….maka bersabarlah, karena setiap perbuatan ada pertanggungjawabannya dihadapan Allah.
Ketiga, untuk para wanita, mungkin ini juga sedikit pertimbangan buat anda. Setelah berdiskusi dengan isteriku, terus karena pengalamanku dan keluargayang yang mayoritas wanita, aku mendapatkan bahwa sebagian besar bahkan seluruh wanita itu tidak mau dipoligami…dan itu harus dihargai.
Tetapi pernahkan teman-teman berpikir tentang saudari-saudari teman-teman yang belum menikah? Pernahkan teman-teman memikirkan mereka di saat teman-teman asyik dengan suami teman-teman?. Coba pikirkan sejenak…Kemudian renungkanlah. Kita tahu bahwa di dunia ini jumlah laki-laki lebih sedikit dari wanita dan bila kita logikakan bahwa satu pria dengan satu wanita, maka akan banyak wanita-wanita yang akan merenungkan dan menjalani hari tuanya sendirian.
Pernahkan kalian berpikir bahwa kesenangan kalian, telah menyebabkan orang lain menderita? Pernahkan kalian berpikir bahwa kalian egois karena kalian mengikuti perasaan kalian tetapi pada dunia nyata itu akan membuat orang lain tersingkirkan walaupun kita tidak menyadarinya? Banyak pertanyaan yang muncul teman.
Pertanyaan itu bukanlah untuk menyudutkan kalian, tetapi sebagai bahan renungan karena manusia belum mampu memahami dirinya sendiri sedangkan Allah memahami dan mengerti manusia itu secara keseluruhan.
Tiga hal di atas adalah hasil dari perenunganku sendiri, bila ternyata ada yang salah maka karena keterbatasan ilmuku dan keterlibatan nafsuku, tetapi yang benar dalam tulisan ini adalah karunia Allah.
Ada satu pertanyaan yang mengganjal dalam hatiku, “Bila Allah menciptakan seorang wanita yang memiliki naluri tidak mau dipoligami, kenapa Allah membolehkan poligami?” Kalau ada yang mau menjawab pertanyaan itu, silahkan..Karena aku belum mendapat hidayah Allah untuk memahami ilmu-Nya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.