Sehingga pada malam hari tepatnya 3 Mei, kapal-kapal yang ditumpangi para pasukan Islam pun membuang sauh di Mount Calpe, sebelah timur Algeciras.
Thariq sengaja memilih tempat ini untuk mengelabui pasukan Visigoth dan menghindari bentrokan langsung dengan para penjaga kota Algeciras.
Setelah pasukan Islam telah mendarat di Andalusia, Thariq segera membakar kapal-kapal dan memanjat gunung kecil yang berada di wilayah tersebut lalu berpidato.
Dalam pidatonya, dia memberi ketegasan bagi para prajuritnya bahwa apa yang akan dilakukan adalah bagian dari jihad.
Penakhlukkan Andalusia oleh umat Islam sangatlah penting. Untuk itu Thariq mengingatkan pasukannya bahwa mengenai dua pilihan. Pertama adalah menaklukkan Andalusia, dan kedua adalah mati di jalan Allah. Pilihan ini disebutnya sangat sederhana, sebab inilah yang disebut dengan jihad.
Sejak Thariq melakukan pidato itulah, bukit yang menjadi tempat berpijaknya dinamai Jabal Thariq atau Gibraltar. Sehingga nama Selat Hercules berganti nama menjadi Selat Gibraltar.
Kemudian, setelah mendarat di Andalusia, pasukan Islam mulai melancarkan penyerbuan ke kota-kota terdekat serta merebutnya satu per satu. Adapun kota pertama yang berhasil direbut adalah Cartagena yang terletak di dekat Selat Gibraltar.
Dengan jatuhnya Kota Algeciras, maka pasukan Islam pun berhasil mengamankan jalur komunikasi dan transportasi antara Ceuta dengan Andalusia.
Menariknya, jatuhnya Kota Algeciras ini diiringi sebuah kisah pertemuan Thariq dengan perempuan tua yang telah mengetahui ramalan tentang kehadirannya.
Perempuan tua itu berkata: “Ketahuilah, wahai orang asing. Dulu saya mempunyai seorang suami yang memiliki pengetahuan tentang masa depan. Saya berulang kali mendengar ia berkata pada orang-orang di negeri ini bahwa seorang jenderal asing akan datang ke semenanjung dan menaklukkannya. Suami saya berkata, jenderal tersebut memiliki ciri-ciri seperti jidat yang menonjol dan memiliki tahi lalat hitam di pundak bagian kirinya,”.
Perempuan tua itu pun meminta Thariq menunjukkan pundak kirinya. Lantas, betapa terkejutnya perempuan tua itu dan beberapa penduduk Algeciras serta pasukan Islam di saat Thariq menunjukkan pundaknya. Saat itu, nampak jelas pundak kiri Thariq terdapat tanda-tanda yang dimaksud. (ROL)