Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Di sini ada sebuah kisah perjuangan beberapa mahasiswa dalam menghafal qur’an di sela-sela waktu kuliahnya. Selamat membaca, semoga terinspirasi…
= = = = =
Di sebuah kota besar di Indonesia, yang kehidupan metropolitan masih dapat dirasakan, di satu sisi kadangkala ditemukan hal hal yang sangat bersifat religius.
Di sana Penulis sempat menemukan sekelompok pemuda yang sangat akrab dengan Al Qur’an, seakan-akan Al-Quran adalah bagian dari dirinya. Di saku baju atau di tas mereka akan selalu ditemui sebuah Al-Quran kecil. Mereka juga adalah pemuda yang sangat akrab dengan Masjid. Pada saat shubuh mereka hadir di masjid dan di waktu petang mereka telah ada kembali di masjid, di samping kehidupan mereka sebagai mahasiswa.
Yang sangat berkesan bagi penulis adalah bagaimana mereka mencuri waktu untuk dapat menghafal Al Quran atau membaca Al Quran. Ada di antaranya yang mencuri waktu di sela sela waktu stop lampu merah (ampel/traffick light sedang merah ) membuka Al Quran di sakunya untuk sekedar melihat beberapa ayat Al Quran, ketika sedang mengendarai motor.
Ada juga yang mengambil waktu luang ketika mereka sedang berada di kendaraan umum untuk menghafal Al Quran. Agar tidak diketahui ia sedang membaca Al Quran oleh orang sekitarnya, Al Quran tersebut dibungkus dengan sampul buku biasa. Seakan akan orang mengira ia sedang membaca buku. Mereka lakukan untuk menjaga keikhlasannya.
Ada juga yang membawa kaset murrotal Al Quran mendengarkan di waktu luang/free, orang lain mengira ia sedang mendengarkan musik biasa. (Mungkin disaat sekarang dapat digunakan usb MP3 yang lebih praktis)
Dan yang lebih menarik ada yang memfotokopi Al Quran pada halaman tertentu, kemudian dibawa dan agar lebih praktis dengan mudah dihafal seperti note. Subhanallah…..
Adalah sesuatu yang sulit dibayangkan jika pada masa sekarang, di mana kehidupan semakin keras dirasakan, masih ada orang yang melakukan hal demikian, menghidupkan Al Quran. Setidaknya hal tersebut memberikan inspirasi bagi kita untuk lebih akrab dengan Al Quran.
Mimpi orang orang demikian untuk menjadi seorang hafidz Quran bukanlah omong kosong. Jika mereka adalah pemuda yang berumur 20 tahun, maka perlahan tapi istiqomah, ketika ia menjadi seorang ayah berumur 40 tahun, sangat mungkin baginya menjadi seorang penghafal Al Quran. Ia akan mendidik anaknya menjadi seorang hafidz Quran juga. Andaikan mereka adalah seorang yang berumur 40 tahun maka perlahan tapi tetap istiqomah, di waktu ia menjadi seorang tua berumur 60 tahun ,dirinya sudah siap menghadap Allah sebagai seorang hafidz Qur’an.Ia akan siap mendidik cucunya menjadi seorang Hafidz Quran.
Rasulullah bersabda bahwa pada hari akhir kelak, orang tua para penghafal Al Quran tersebut akan memperoleh penghargaan besar, yaitu akan mendapatkan sebuah mahkota cahaya.
”Barangsiapa yang membaca al-Qur’an dan mengamalkannya maka akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya mahkota yang sinarnya lebih terang daripada sinar matahari di dunia pada hari kiamat nanti, kalaulah sekiranya ada bersama kalian, maka apa perkiraan kalian tentang orang yang mengamalkannya (al-Qur’an)?”
(HR. Ahmad, Abu Daud, Al-Baihaqi, dan Al-Hakim)
Tentu kita juga tergiur untuk memberikan Hadiah bagi orang tua kita, sebuah hadiah berupa penghargaan dari Alloh SWT. Terlebih jika orang tua kita telah pergi,untuk mengobati kerinduan kita kepadanya kelak di hari Akhir akan kita berikan berita bahagia bagi mereka bahwa anaknya adalah seorang hafidz Quran. Memang benar pendapat bahwa menghafal Al-Qur’an tidak mudah, tapi setidaknya ada yang bisa kita persembahkan kelak, sesuatu yang berat dan diperlukan kesabaran, sesuatu yang indah sebelum Menghadap kepada Nya dan mempersiapkan mahkota cahaya untuk Bapak dan Ibu kita,….Menjadi Penghafal Al Quran (Hafidz Qur’an).
“Ya Allah, tuntun diri kami ke jalan yang lurus sebagaimana jalan orang orang yang Engkau beri petunjuk “
Aamiin..
= = = =