[Aishiteru] Menunggu dia yang tak kunjung datang

Bismillahirrahmanirrahim…

Lirik lagu Zhifilia yang Aishiteru sepertinya memang cocok dengan kondisiku saat ini..

Entah kenapa lagu ini sering terngiang ditelingaku belakangan ini..

Baiklah akan aku kutip penggalan liriknya disini..

Menunggu sesuatu yang sangat menyebalkan bagiku

Saat ku harus bersabar dan trus bersabar

Menantikan kehadiran dirimu

Entah sampai kapan aku harus menunggu

Sesuatu yang sangat sulit tuk kujalani

Hidup dalam kesendirian sepi tanpamu

Kadang kuberpikir cari penggantimu

Saat kau jauh disana

Ooo…

Ya!

Saat ini aku sedang menunggu dirinya yang tak kunjung datang

Dirinya yang jauh disana hingga akupun tak tau dimana dia

Sungguh teramat kunantikan dirinya karna aku membutuhkan dia

Hingga akhirnya sempat terpikir mencari penggantinya

Karna aku disini sendiri tanpa kehadirannya

Tak ada yang bisa kulakukan tanpa dirinya

Ya Rabb,, jika kemarin aku berpikir bahwa dia adalah jodohku, rasanya agak sulit untuk mengatakan bahwa dia jodohku, saat ini..

Jika memang dia jodohku, pertemukanlah segera aku dengannya.. (jiaaahh,, maksa banget ini mah..)

Ini mengenai jodohku dengan penelitianku..

Aku menunggu dia yang tak kunjung datang setelah sekian lama dipesan oleh dosenku. Janji akan datang ba’da Ramadhan. Ramadhan pun kini telah usai, berganti dengan Syawal, keluarlah kata-kata: "Abis liburan hari raya udah ada.."

Namun hingga kini, hingga Syawal menuju penghujungnya, dia belum datang juga. Apakah menunggu hingga Hari Raya Haji??

Aaahh,, kalo memang dia jodohku,, mungkin memang waktunya saja yang belum tepat..(kedepankan husnudzon Lhin! dan yakin Allah pasti berikan yang terbaik)

Dia adalah inti dari penelitianku kini, jantung penelitianku. Jika tak ada dia maka penelitianku takkan bisa jalan.

Siapakah dia??

Dia adalah sebuah ionic liquids, lebih tepatnya [BMIM]PF6 alias 1- n-butyl-3-methylimidazolium hexafluorophosphate. Ionic liquids yang katanya harganya selangit, 10 mL harganya sekitar 4juta-an. Wow,, mantabh tuh cukup menguras kocekku kalo tanpa dana riset dari UI. Bahkan dosen pembimbingku selalu mengingatkan untuk menggunakannya sedikit-sedikit aja dan harus bagus nanti hasil karakterisasinya, padahal tuh ionic liquids belum ada di depan mata.

Aaah,, tentunya ionic liquids yang berharga itu memang harus aku tunggu untuk mendapatkannya. Suatu pengorbanan yang cukup mahal bagiku: menunggunya, karena aku yakin dia masih jodohku.

Teringat di awal-awal dulu mendapatkan proyek riset dosen ini. Semangatku membara menghadapi penelitian ini dengan kemudahan-kemudahan yang tlah Dia berikan, sungguh aku harus bersyukur atas segala pemberianNYA. Harapan besarku untuk lulus semester ini pun kembali terang benderang, insya Allah akan lulus 4.5 tahun. Namun rupanya, entah kenapa, jantung dari penelitianku ini malah belum datang juga hingga kini. Itu jua yang membuat sinar harapan yang terang benderang itu perlahan pudar hingga aku berkesimpulan: apakah memang belum tepat saat ini? apakah harus 5 tahun??

Padahal penelitianku itu tergolong cepat dan prediksiku bisa selesai dalam waktu 1 bulan di lab. Hanya ada 3 langkah besar untuk penelitianku: membuat silika gel, memasukkan ionic liquids ke silica gel dengan metode impregnasi, baru kemudian meneliti efek katalis ionic liquids itu pada reaksi substitusi nukleofilik. Tanpa kehadiran ionic liquids, berarti aku baru bisa mengerjakan langkah pertama dan alhamdulillah itu sudah selesai aku lakukan hanya dalam 2 hari.Nah, karena jantung penelitianku (ionic liquids) belum datang juga, maka aku belum bisa melangkah pada langkah berikutnya.

silika gel yang terbentuk setelah dirotavapor, terlihat di dalam labu seperti pecahan kaca yang melapisi dinding labu bukan??

Di saat-saat penantian yang butuh kesabaran ini, sempat berpikir untuk mengganti saja ionic liquids-ku([BMIM]PF6) dengan ionic liquids ([BMIM]Cl) yang sama dengan partner penelitianku (karena baru ionic liquids itu yang tersedia) dan mengusulkan ke dosen pembimbing untuk memodifikasi pada reaksi substitusi nukleofiliknya saja. Namun dosen yang punya proyek itu tetap bersikeras untuk menunggu [BMIM]PF6 karena yang akan dilihat adalah perbandingan keaktifan 2 ionic liquids itu. Hoo,, baiklah,, memang harus sabar menunggu.. @_@

silika gel yang sudah dikeluarkan dari labu berupa serpihan kaca. inilah yang nantinya akan diimpregnasi dengan [BMIM]PF6

Kita sebagai manusia memang hanya berhak berencana dan berusaha, mengusahakan yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang terbaik dengan target yang kita tentukan. Namun ingat, ada Allah yang bermain disana, hanya Allah yang berhak menentukan hasil dari usaha kita. Yakinlah bahwa Allah pasti berikan yang terbaik. Batasan kita hanyalah pada usaha dan do’a. Teruslah berikhtiar dan biarkan Allah saja yang melihat ikhtiar kita, toh yang terbaik itu belum tentu yang tercepat bukan?? Insya Allah akan selalu ada hikmah dalam setiap kejadian yang berlaku pada diri kita. Tinggal menajamkan hati dan pikiran untuk menemukan hikmahNYA yang terkadang sembunyi di balik kesulitan yang menghampiri.

Di kala menunggu di lab dalam kesendirian tanpa dirinya yang aku butuhkan saat ini, berbagi rasa pun sepertinya sedikit mengobati. Berbagi cerita dengan sesama teman yang penelitian semester ini tentang penelitian masing-masing, mengingat progress report harus pertengahan Oktober ini, 2 pekan lagi kurang lebih. Tahukah apa yang aku dapatkan dari cerita mereka? Ternyata bukan hanya aku yang memudar sinar harapan untuk lulus 4.5 tahun, mereka juga dengan berbagai kondisi penelitiannya, bingung apa yang harus kami reportkan 2pekan lagi. Bahkan ada yang cerita juga tentang kakak tingkat yang bernasib hampir sama denganku. Kakak tingkat itu menunggu bahan yang indent (nunggu antrian bahan dianterin setelah dipesan) dan akhirnya dia mundur satu semester demi bahan yang ditunggunya itu.

Ketika ‘bermain’ ke perpus kimia pun, bercerita dengan sang ‘babe’, ternyata hal yang aku alami (menunggu bahan) sering juga dialami oleh kakak2 tingkatku dulu. Beginilah kurang lebih kata-katanya: "ah, itu mah udah biasa. emang sering kayak gitu, dari dulu, gara-gara nungguin bahan ampe ada yang penelitiannya 2 semester."

(Ya Rabb, semoga itu tak menimpaku.. Semoga cukup dengan satu semester saja.. Aamiin)

Dari kejadian itu, aku jadi tahu bahwa menunggu bahan kimia yang dipesan itu memang sudah lazim terjadi pada para peneliti. Setidaknya dari berbagi cerita itu, aku bisa meyakinkan diriku untuk tetap sabar menunggu bahan itu dan yang terpenting sekarang adalah memberitahukan ke orangtua kemungkinan pahit yang akan aku terima. Alhamdulillah, ketika menyampaikan pada orangtua pun, mereka memahami hal itu.

Yup! Insya Allah sekarang makin semangat untuk terus berikhtiar dan giatkan do’a: Allah pasti berikan yang terbaik, entah itu 4.5 tahun atau 5 tahun.. Positive thinking aja-lah..

Terbukti pada penelitianku kini, bahwa syukur dan sabar adalah 2 kunci menghadapi kehidupan..

Bersyukurlah ketika Allah memberikan kenikmatan dan kemudahan pada kita..

Bersabarlah ketika Allah menguji kita dengan kesulitan..

Jangan pernah putus asa , kawan!

Yang bisa aku lakukan sekarang dalam penantian ini adalah berusaha terus2an mengingatkan dosen pembimbing untuk terus ‘meneror’ dan menghubungi sang pihak yang akan mengantarkan ionic liquids-ku, membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitianku, dan mencoba menuliskan pengalaman penelitianku disini.. :)

Tak ada yang sia-sia di dunia ini..

[BMIM]PF6,,,, segeralah dataaaaaaaang,, aku tak sabar menunggumu..^_^

Tulisan ini juga dipersembahkan untuk teman-teman seperjuangan di lab lantai 3 dan lab lantai 4 KIMIA FMIPA UI serta yang lagi penelitian di luar kampus. Terus semangat tuk jalani penelitian ini. Inilah jalan peneliti pendahulu kita.. Semoga ada kebermanfaatan yang kita beri dengan penelitian ini..Yakinlah Allah pasti berikan yang terbaik..

Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al Baqarah:153)

semangat bermanfaat! ^_^

perempuanlangitbiru.multiply.com/