“ Bambang itu orangnya lembut banget sana mamaknya ini. La wong waktu SMP aja, dia tu masih melukin mamaknya ini. Sampai ibu ngak enak ati. Ibu bilang sam adia. Kamu ni to le, jangan kayak gini kagi, La wong wes gede”, ujar wanita setengah baya itu sambil terkeheh.
“ Tamat SMA kemarin aja, dia ndak pengen kuliah seperti temen- temennya yang lain. Malahan dia nyari gawe dewe, Jadi kuli jalan, bareng temen – temenya yang lain. Dia tu sayang banget sama adeknya, apalagi sama yang kecil ini. Manja banget sama ma-mas nya. Malahan kadang mau ngikut kalo masnya mau pergi dinas”, lanjutnya sambil menghapus air mata yang tak terasa menetes di pipinya.
Saya hanya mengangguk-angguk, berusahan menagkap suara khas Jawa dengan bahasa Indonesia yang bercampur Jawa dari bibir wanita yang berusia 40-an itu. Seorang wanita yang sangat antusias sekali menceritakan kerinduanya kepada anak laki-lakinya.
Di dalam perjalanan pulang kerumah, di dalam angkutan umum yang saya tempati. Saya masih tercenung memikirkan cerita ibu teman saya tadi. Bibir saya tersenyum membayangkan perilaku Bambang teman saya kepada ibunya. Bambang lengkapnya Bambang Supriyadi, adalah salah seorang teman saya sewaktu SMP dulu. Dan kini telah berhasil menjadi seorang anggota TNI. Membayangkan lelaki kecil dan berkulit gelap itu bisa membuat ibunya menagis, membuat saya merasa iri.
Memori ingatan saya, tiba – tiba memutar sosok lelaki bertubuh kecil yang kadang tukang bikin onar di kelas. Pernah suatu ketika ia begitu marah ketika ketua kelas menyuruhnya untuk membuka topi yang dikenakannya di dalam kelas. Hampir saja ketua kelas yang notabene perempuan itu di buatnya menangis. Saya pikir, ih jadi laki –laki kok kasar banget, gimana nanti kalau jadi suamiJ. Bambang adalah teman saya yang tukang bikin onar tapi sangat pandai Bahasa Inggrisnya. Bahkan siswa yang mendapatkan nilai tertinggi ketika mengakhiri masa SMP kami. Teman saya yang menanyakan kepada saya apakah telah menyelesaikan soal ujian, dan tanpa engan menyuruh saya untuk melihat jawabannya yang ia perlihatkan kepada saya.
Bambang adalah teman saya, yang menurut saya adalah seorang lelaki yang berwatak keras pada umumnya. Karena dalam frame berpikir saya laki laki adalah sosok yang kasar tidak romantis, dan hanya bisa memecahkan masalah dengan kekerasan. Wajar mungkin karena keempat saudara saya semuanya adalah perempuan.
Laki-laki adalah sosok yang kadang di justifikasikasikan sebagai seorang yang tak boleh menangis, yang harus tegar menghadapi masalah, yang keras, dan diangap banci bila masih bermanja-manja dengan ibunya. Namun, ternyata pendapat itu harusnya dapat dipatahkan. Toh Bambang tema saya yang terkenal keras itu ternyata begitu menghargai oerempuan minimal ibunya, adiknya, dan saya ikut merasakan kelemah lembutan sikapnya itu.
Selama ini yang saya lihat, kebanyakan adalah laki-laki yang lebih mementingkan gengsinya dibandingkan perasaan orang lain termasuk ibunya. Namun, sosok Bambang telah mematahkan anggapan saya itu, keikhlasanya untuk tidak melanjutkan kuliah, meski saya yakin dengan kecerdasannya ia bisa di terima di jurusan favorit di PTN negeri, namun ia justru malah memilih menjadi kuli jalan untuk membantu keuangan ibunya.
Saya kemudia membayangkan sosok manusi mulia Muhammad SAW. Seorang laki – laki yang begitu tegar dan berani ketika berhadapan dalam sebuah peperangan Seoranh laki-laki yang tampan rupanya dan gagah fisiknya. Seorang laki – laki yang selalu berada di barisan paling depan ketika perang telah dahsyat berkecamuk. Namun di balik semua itu, lelaki itu ternyata seorang sosok yang lembut perangainya terutama kepada perempuan dan anak-anak.
Bambang teman saya tadi adalah salah satu lelaki yang yang mengikuti jejajak sosok mulia itu. Bambang adalah salah satu dari berjuta-juta sosok misterius ini yang sanggup membuat air mata seorang ibu dan kerinduan bocah cilik ketika mneceritakan keberadaanya. Saya yakin Bambang hanyalah salah satu laki-laki yang saya tahu dan masih banyak Bambang – Bambang lain yang memiliki hati seorang perempuan .
AWS20-Layo , habis mudik lebaran 21.30. 050306
