Lebaran sebentar lagi senang campur sedih perasaan yang menggumul dalam hati ini, senang karena sebentar lagi bisa berkumpul dengan keluarga baik ayah, ibu, kakak adik dan ponakan-ponakan pasti udah pada tambah gede mereka sekarang, teman-teman kampung yang lama tidak ketemu. Kangen dengan cerita-cerita mereka yang merantau dari kota lain yang sedang belajar atau sudah bekerja. Ah sudah jadi apa ya mereka tetap karyawan atau sudah ada yang jadi bos, meskipun bos bakso tapi pasti lebih lumayan daripada tetap menjadi karyawan.
Baju baru atau sekedar sandal baru rasanya sudah tidak sepenting dulu lagi ketika masih ABG. Menurut saya kembali fitrah atau kembali "baru" seperti dilahirkan kembali sudah tidak harus dengan busana baru tetapi lebih kepada hati yang baru, hidup yang baru atau hijriah dari kebhatilan ke yang haq atau baik.
Tetapi kesedihan juga menggangu perasaan ini, apakah masih ada ramadhan untukku tahun depan? Itu adalah pertanyaan yang hadir setiap akhir ramadhan menjelang idul fitri, sepertinya ramadhan kali ini masih banyak yang perlu diperbaiki lagi. Baik puasanya bacaan qur’annya, sholat malamnya, tarawihnya. Kadang ketika sedang puasa masih ada saja rasa amarah yang mau "nyolot" keluar dari dalam diri, pikiran masih sering berkelana ke mana-mana. Ketika tarawih sering pilih-pilih yang "patas" alias cepat dan terbatas rakaatnya.
Yang membuat suasana berbeda pada tiap ramadhan dan yang selalu membuat saya rindu adalah suatu situasi dan kondisi sosial kemasyarakatan yang semarak indah dan terasa syahdu, tidak seperti bulan-bulan lainnya. Saya pasti segera bergegas dan tidak merasa terganggu bahkan berterima kasih ketika orang-orang atau biasanya anak-anak kecil "teriak-teriak" bangun-bangun sahuuuuur, coba di bulan lain bisa-bisa sandal yang melayang. Kaki ini juga terasa enteng untuk subuh ke masjid lagi karena setiap ramadhan shaf di masjid ini pasti lebih dari tiga shaf padahal biasanya untuk menggenapi satu shaf saja susah sekali, Alhamdulillah.
Yang paling seru pada saat puasa adalah saat ngabuburit waktu menunggu buka puasa, biasanya karena kebetulan tempat kerja yang deket tidak lebih dari satu kilometer maka pulang kerja bukannya pulang tapi malah muter-muter berburu makanan yang "aneh", di setiap perjalanan orang-orang pada antri tertib untuk membeli makanan di pinggir jalan mereka begitu kompak untuk dapat berbuka dengan makanan dan minuman favoritnya. Di jalan-jalan terasa ramai hiruk-pikuk semua orang ingin cepat-cepat sampai rumah untuk menunggu adzan maghrib padahal pada bulan-bulan lain boro-boro menunggu adzan maghrib malah kadang menggerutu kok cepet banget ya? Perasaan tadi baru ashar deh.
Begitulah ramadhanku selalu memberikan suasana baru tidak seperti bulan-bulan lain, bisa dibayangkan jikalau dua belas bulan itu sama semua alangkah menjemukan hidup ini, terima kasih ya Allah selalu Engkau sediakan satu ramadhan yang begitu indah, syahdu dan damai setiap tahunnya. Kalau ramadhan sekarang masih ada yang kurang ini dan itu semoga di ramadhan tahun depan bisa menjadi baik dan baik lagi.Amiinn.
26 Ramadhan 1428 H