Semoga bermanfaat walaupun saya menuliskannya secara singkat, karena memang hanya ini yang saya dapatkan ketika mendengarkan ceramah dari seorang ustadz. Yah dari judul sudah dapat kita pahami bahwasanya kita tidak dianjurkan untuk melakukan segala perbuatan dengan sikap tergesa-gesa.
Sebagaimana Al-Qur’an dalam surah Al-Qiyamah ayat 16 juga menerangkan hendaknya kita dalam perbuatan jangan tergesa-gesa, Allah SWT telah berfirman:
Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran kerana hendak cepat-cepat (menguasai)nya. (QS. Al-Qiyamah:16)
Dan dalam hadist juga menerangkan bahwa untuk tidak bersikap tergesa-gesa:
Ketenangan itu datangnya dari Allah ‘Azza wa Jalla dan ketergesa-gesaan itu datangnya dari setan. (HR. Abu Ya’la)
Ada baiknya seorang muslim dan muslimah ketika dihadapi suatu ujian, persoalan atau masalah maka seharusnya dapat memutuskan segala perkaranya dengan berpikir panjang dan melaksanakan Istikharoh. Karena sikap tergesa-gesa ini merupakan sikap yang tidak disenangi oleh syariat islam. Definisi lain dari sikap tergesa-gesa yaitu meminta dan menuntut sesuatu sebelum waktunya. Mungkin kita pernah mengalaminnya baik disadari maupun tidak pasti kita terkadang meminta untuk disegerakan/dicepatkan, walaupun memang ada niat baik di dalamnya, tapi mungkin Allah belum dapat memberikannya karena ada beberapa hal yang belum kita pantas untuk mendapatkanya, ketahuilah kawan bahwa skenarionya Allah itu lebih indah dari pada apa yang direncanakan oleh hambaNya. Banyak-banyak istighfar jika memang kita sering mengalami seperti itu. Astaghfirullahaladzim.
Apa sajakah bentuk sikap tergesa-gesa, nah ini yang saya dapatkan yaitu:
- Berdoa untuk segera dikabulkan doanya
- Melaksanakan solat dengan tergesa-gesa, sehingga kehilangan tuma’ninah dalam setiap gerakannya.
- Seorang suami sangat mudah untuk menceraikan istrinya
- Saat sedang berkendaraan, dan
- Orang yang mencari rejekinya (bisa jadi ia mencuri, menipu, korupsi dan sebagainya).
Sebagai seorang muslim dan muslimah sebaiknya kita belajar pada nabi kita yang telah mendapatkan gelar dengan sebutan “Ulul Azmi” karena ketabahan dan kesabarannya yang hebat dalam mengemban dakwah maka Allah memberikan pilihan untuknya dengan sebutan “Ulul Azmi”, yaitu Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Isa as, Nabi Musa as, dan Nabi Muhammad SAW.
Sekelumit kisah Nabi yang mendapatkan gelar “Ulul Azmi” :
Nabi Nuh as:
Beliau adalah nabi dan Rasul yang pertama kali membawa syariat hukum-hukum agama) dan beliau pernah mendapatkan ujian yang begitu besar saat menghadapi kaumnya yang enggan untuk menerima ajaran yang beliau bawa bahkan keluarganya sekalipun tidak ada yang mempercayainya.Usianya yang hampir seribu tahun namun jumlah umatnya yang mengikuti tidak lebih dari 200 orang. Atas kehendak Allah ummat nabi Nuh diberikan cobaan tsunami yang dahsyat dan seluruhnya meninggal kecuali nabi Nuh as dan pengikutnya yang beriman.
Nabi Ibrahim as:
Nabi Ibrahim adalah nabi yang disebut juga bapak para nabi karena banyak keturunan beliau yang diangkat menjadi nabi dan rasul oleh Allah SWT. Oya cobaan yang begitu berat dialami Nabi Ibrahim adalah sama dengan nabi Nuh, ketika ia menyeru pada jalan kebaikan dan kebenaran tapi beliau selalu saja ditolak terlebih oleh ayahnya sendiri yang bernama Azar. Ayahnya Ibrahim adalah tokoh penyembah berhala yang dibuatnya sendiri. Dan ketika itu juga nabi Ibrahim akan di bakar oleh Raja Namrud, namun Allah Yang Maha Kuasa telah menyelamatkan beliau dari panasnya api sehingga yang tadinya panas berubah menjadi dingin. Selain itu juga nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT melalui mimpinya untuk menyembelih Ismail putranya yang ia amat sayangi, dan ketika itu juga Ibrahim melaksanakan perintahNya, namun saat menyembelih, lagi-lagi Allah memberikan keMahabesaranNya dengan menggantikan Ismail dnegan domba, dan sejak sejarah itu, maka adanya perayaan hari Qurban.
Nabi Musa as:
Nabi Musa diutus oleh Allah untuk menyelamatkan kaum bani israil dari penguasa zalim yaitu Fir’aun yang mengaku bahwa dirinya adalah tuhan. Akan tetapi dengan pertolongan Allah SWT nabi musa juga dapat memenangkan dakwahnya dengan menantang ajakan fir’aun dalam adu sihir. Sehingga banyak ahli sihir yang beriman. Seperti Allah memerintahkannya untuk memukul tongkatnya ke laut dan air laut ketika itu juga air laut terbelah menjadi dua.
Nabi Isa as:
Beliau lahir tanpa ayah dari seorang wanita sholihah yakni Maryam. Nabi Isa juga mendapatkan rintangan yang begitu berat karena kaum bani israil ketika itu bermaksud untuk membunuh beliau. Akan tetapi beliau selalu menghadapinya dengan selalu tabah dan sabar. Dengan izin dan pertolongan Allah SWT akhirnya nabi Isa terbebas dari musuhnya yang ingin membunuhnya.
Nabi Muhammad SAW:
Nabi Muhammad adalah nabi akhir zaman karena tidak ada lagi setelah nabi Muhammad SAW atau istilahnya ” Khtamul Anbiya”. Dalam perjalanan hidupnya beliau sebelum lahir pada saat tujuh bulan sudah ditinggal ayahnya (Abdullah bin Abdul Mutallib) dan ibunya (Siti Aminah binti Wahab) meninggal pada saat beliau berumur enam tahun. Dan akhirnya beliau dibesarkan oleh kakeknya (Abdul Mutallib), kakenya meninggal maka pamannya Abu Tholib yang mengasuhnya. Dan ketika itu beliau juga dibenci oleh kafir quraish karena agama yang beliau ajarkan tidak sesuai dengan agama nenek moyang mereka yaitu memuja berhala sedangkan ajaran yang beliau bawa adalah agar mereka dapat menyembah Allah SWT tuhan pencipta seluruh alam semesta. Pokoknya perjuangan beliau untuk islam sangat dahsyat kepada kehidupan kita saat ini, maka dari itu kita wajib untuk meneladaninya.
Catatan ini khususnya untuk saya pribadi semoga dapat bisa merenungi dari apa yang saya dapatkan tentang tausiyah ini. Semoga bermanfaat juga untuk kalian yang membacanya. Wallahu’alam.
Bogor, 23 Maret 2013
Catatan Alzena Valdis Rahayu