Inilah tempat tujuanku kedua setelah perpustakaan, di setiap hari libur.Ketika kubaca buku panduan bekerja di Hongkong, kubayangkan tempat ini seperti umumnya bangunan dengan fungsi yang sama di Indonesia, tapi ternyata ada beberapa perbedaan.Yah di tempat inilah aku khusuk bermesra dengan kekasih tercintaku, Allah…
Ketika hati terketuk dan pintu hidayah telah dibuka, adakah kenikmatan lain yang lebih indah?Dulu aku begitu cuek dengan bangunan ini, atau sekedar mampir utk ke toilet atau nunggu temen yang sholat, lebih asik nongkrong di Kowloon park yang terletak di belakang masjid, ngobrol dan melihat sesuatuyangterkadang tak sepantasnya untuk dilihat.
Hingga teguran-teguran dari Allah kudengar, memanggil manggilku.Pertama sangat pelan, lirih, kemudian semakin keras namun begitu mesra.Ya Allah aku datang.. Luka luka itu seperti kembali menutup, seiring dengan lantunan lantunan kata setiap menyebut namaNya, Allahu Akbar..
Fungsi bangunan tidak semata hanya untuk beribadah sholat 5 waktu saja.Di hall utama di lantai 1, sering diadakan pengajian pengajian dari semua etnis umat Islam yang ada di sekitarnya yang dominan dengan etnis Pakistan dan India, namun umat dari Indonesia pun sering memanfaatkannya untuk pengajian dengan mengundang ulama dari tanah air.Nikmatnya ukhuwah terasa di setiap pengajian yang terselenggara, karena umat manapun yang mneyelenggarakan acara kami saling membantu dan berbagi rejeki.
Ada juga Islamic Center untuk pengkajian Islam dilengkapi perpustakaan, namun aku belum pernah masuk ke sana karena letaknya yang bersebelahan dengan men hall prayer, buku bukunya pun kebanyakan berbahasa Arab.Di women hall prayer, tempat yang biasa di manfaatkan untuk beribadah, atau sekedar itikaf, membaca Al-Qur’an yang terdapat terjemahan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, ada lemari tempat penyimpanan mukena.Beberapa tulisan peringatan di dinding dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan China, yang berisi larangan untuk meletakkan Al-Qur’an di lantai, larangan untuk ribut dan mematikan telpon genggam selama berada di dalam masjid.
Namun sayangnya, peringatan itu masih sering dianggap angin lalu oleh jemaat Indonesia.Yang lain dengan khusuk sembahyang karena tidak kebagian jama’ah, disebelahnya terdengar gosip artis ibukota, atau pada sholat berlangsung tiba tiba terdengar suara orang yang memanggil manggil, yang ternyata dari sebuah telpon genggam.Ada ada saja…
Di sebelah women hall prayer terdapat ruangan multi fungsi, karena sering dipakai remaja remaja putri berkebangsaan India, pakistan dan Arab untuk menghapal Al-Qur’an dan mengkaji kitab kitab yang lain, terdapat meja meja dan lemari yang penuh kitab.
Musim panas maupun dingin, Kowloon mosque tak pernah sepi setiap hari libur.Bila panas ada pendingin ruangan, bila dingin terasa hangat di dalamnya termasuk air untuk bersuci.Bahkan bila musim dingin banyak yang memanfaatkannya untuk beristirahat karena garangnya musim dingin yang menusuk kulit tropis kita yang terbiasa berudara panas.Dengan sedikitnya masjid di hongkong, bangunan ini seperti sebuah rumah bagi jamaah Indonesia.
Kowloon mosque bukan hanya milik suatu umat dan sebuah negara saja, tapi seluruh umat muslim yang berada di lingkupnya.Sama sama menghiasi dengan irama ayat ayat surga, ketulusan takwa, dan indahnya ukhuwah antar umat.