Kita umumnya sudah tahu bahwa istilah Bonsai mengacu pada budaya tanam hasil karya bangsa Jepang terhadap sebuah pohon yang berusia ratusan tahun tapi bisa tampil kerdil, mungil dan elok.
Apa kaitannya antara bonsai dengan kaum laki-laki?
Istilah bonsai kadang dipakai untuk menyebut makhluk hidup yang kerdil , berukuran mungil. Meskipun usianya cukup panjang. Usaha untuk mengerdilkan sesuatu, kadang diungkapkan dengan istilah mebonsai.
Ketika kata bonsai ini dikaitkan dengan kaum lelaki, tentunya bukan bermaksud untuk menyebut sebagian laki-laki yang bertubuh kerdil. Bonsai disini istilah penarik saja untuk menggambarkan betapa sulitnya posisi kaum laki-laki di zaman modern ini. Betapa tidak dari segala arah , bagai air bah, godaan syahwat menerpa kaum lelaki yang datang dari kaum wanita. Semua godaan itu akhirnya membuat kerdil mental dan perilaku bahkan kehidupan kaum lelaki menjadi ‘sesak’ . Tidak sedikit dari pemuda yang telah terseret dalam arus godaan ini lalu mereka berguguran sebelum matang berkembang. Inilah lelaki bonsai, besar posturnya tetapi kerdil mental dan perilakunya.
Lihatlah sekellling, telah penuh dengan pornografi melalui media VCD , Artikel dan poster vulgar mengumbar aurat, billboard yang berserakan di jalan, film, sintetron, iklan, liputan tv, tayangan fitur tentang wisata, fashion dan lain-lain dari gaya hidup. Pornografi juga ada di halaman-halaman web dan radio FM dan saluran TV khusus. Pornografi telah mengepung segala sisi. Jika ada seorang pemuda yang belum mengenal istilah pornografi , mungkin dia termasuk pemuda yang ketinggalan informasi. Pornografi ibarat ‘mesin giling” yang mampu menghancurkan moral jutaan pemuda dan remaja menjadi serpihan-serpihan kecil .
Belum lagi serangan “nyata” yang datang secara agresif dari kaum wanita. Wanita zaman sekarang berbeda dengan zaman dahulu, sangat berani dan percaya diri mengekspresikan syahwatnya ,khususnya dalam masalah seks. Seks bebas dikalangan wanita modern tidak lagi dianggap menjadi aib, tetapi sebagai kesenangan dan kebanggaan. Sebagian bahkan sudah sulit melepaskan diri dengan gaya hidupnya, baik itu wanita muda, pelajar putri yang baru menginjak SMP , karyawati, apalagi dikalangan sesama selebritis. . Parahnya sebagian pula sudah terjangkit “sex maniac”, gelisah jika lama tidak berhubungan dengan lawan jenis. Mengerikannya lagi sebagian siswi SMP ada yang telah menjadi ‘pelayan cinta” dan dimakelari oleh temannya sendiri…. Duh Rabbi !
Yang melekat dalam perilaku agressif tersebut sudah pasti gaya berbusana sebagai biang permasalahan. Busana seksi tidak lepas dari tubuhnya kemanapun dan kapanpun baik pagi, siang atau malam, sebagai bagian penting dari gaya hidup para wanita ini.
Gabungan antara busana seksi dan perilaku agresif kaum wanita ini benar-benar kerusakannya telah menimpa pula kaum lelaki yang memandang dan menikmatinya, terutama generasi muda. Naudzu billahi min dzalik..
Dulu, kalau ada lelaki yang menggoda wanita, maka laki-laki itu akan merasa malu. Paling tidak dia akan dicaci oleh wanita yang digodanya. Di zaman sekarang perubahan telah drastis menjadi wanita-wanita yang berteriak lantang ,” Hai cowok…, godain kita dong !” kalau dulu kaum wanita yang sangat malu, sekarang kaum laki-laki yang justru merasa malu. Istilah “menaklukan wanita” tampaknya hanya berlaku di zaman dulu, adapun kini istilah itu mungkin telah berubah menjadi’ berburu laki-laki “.
Sebaliknya , apakah yang disebut “lelaki hambar “ , (walaupun istilah ini kurang berlaku umum, red) adalah lelaki yang tidak berselera kepada wanita. Secara normalnya , seorang laki-laki akan antusias kepada keindahan tubuh wanita, ketika melihat wanita ataupun lekak-lekuk dan segala perhiasan dari tubuhnya. Tetapi bagi lelaki jenis ini segala perhiasan dan keindahan tersebut tidak berpengaruh sama sekali kepada biologisnya. Inilah tipe laki-laki dingin atau kadang disebut frigid (tidak beraksi). Dalam kehidupan rumah tangga seperti ini muncul dalam bentuk masalah impotensia (ketidak mampuan organ reproduksi laki-laki melakukan proses reproduksi sebagaimana wajarnya). Mengapa ini terjadi, salah satu penyebabnya pun dipercaya adalah karena banyaknya wanita sekarang yang bertebaran memakai busana seksi. Gelombang busana seksi disegala tempat ini, telah menyebabkan segala sesuatu yang berhubungan dengan keindahan khas seorang wanita tidak lagi menjadi sesuatu yang menimbulkan selera (‘blenger’,red.) karena semua sudah tidak menarik lagi , begitu mudah dijumpai, siang , malam, resmi atau santai.Yaa, ini menyebabkan sensor sebagian laki-laki menjadi’ tidak sensitif lagi ‘
Ini merupakan gejala penyimpangan seksual yang bisa menimbulkan berbagi dampak negatif , antara lain ;
- Semakin banyak lelaki yang tidak termotivasi untuk menikah dan berkeluarga. Bagaimana halnya dengan generasi muslim penerus jika ini menjadi hal serius. Rasulullah menganjurkan pernikahan sebagai sunnahnya yang akan membawa keberkahan dan ketenangan bagi kaum lelaki dan wanita, juga islam akan kuat dengan jumlah yang banyak. Dan kelak rasulullah di hari akhir akan berbangga dengan umatnya yang banyak.
- Munculnya kecenderungan kaum laki-laki untuk menyukai sesama jenis. Perilaku homo seksual ini akan mendatangkan bencana sosial yang lebih luas berupa merebaknya wabah AIDS , bahkan bisa mendatangkan murka Allah seperti yang sudah terjadi di jaman kaum Nabi Luth yang diazab Allah sangat pedih.
Bisakah kita banyangkan Jika moralitas kaum laki-laki telah hancur, maka nasib negara pun ikut hancur. Selama ini masyarakat kita dilanda berbagai krisis multi dimensi . dan betapa sulitnya kita keluar dari yang namanya krisis ekonomi. Krisis ekonomi disebabkan salah satunya adalah korupsi yang merajalela. Mengapa fenomena korupsi bisa terjadi? Alasannya sederhana , sebab moral rata-rata kaum laki-laki sudah tercemari oleh kemaksiatan disekujur tubuhnya. Matanya, pikiran dan raganya, berdampak membentuk hati yang kosong dari keimanan. Tidak heran jika kasus korupsi adakalanya menyelipkan aroma perselingkuhan seorang laki-laki dengan wanita yang menjadi ‘umpan’.
Jadi salah satu faktor yang membuat moral kaum lelaki hancur adalah godaan wanita tadi. Ketika kaum laki-laki telah dikendalikan oleh syahwat kepada wanita, maka benteng rasa malunyapun runtuh, lalu dia tidak lagi merasa takut melakukan perbuatan jahat. Tanpa ada rasa malu di dada, kaum lelaki menjadi terbiasa berdusta, menipu dan menghinakan dirinya dan menyembah atau memuja-muja seoerang wanita yang tidak halal baginya. Perbuatan ini merupakan ciri khas perbuatan para koruptor.
Sejak lama Rasulullah SAW telah mengingatkan fitnah (bahaya) godaan wanita. Beliau bersabda “ Tidak aku tinggalkan sesudahku suatu ujian (fitnah) yang lebih berat dari bagi kaum laki-laki, selain dari ujian wanita (HR. Bukhari-Muslim).
Tidaklah mungkin kita semua akan menderita jika masyarakat hidup dalam keshalihan dan taat kepada Allah. Sungguh penderitaan kita selama ini adalah harga wajar atas berbagai perbuatan maksiat yang meraja lela. Maka seruan besar kita saat ini adalah “SAVE OUR MAN” . Kita harus menyelamatkan kaum laki-laki, khususnya calon generasi penerus yang sedang dikelilingi berbagai godaan berbahaya dari segala penjuru. Selamatkanlah mereka demi menyelamatkan kehidupan kita semua! Wahai kaum wanita, kepedulianmu berbusana sopan dan berakhlaq mulia maka itu berarti telah ikut menanam saham bagi kedamaian dan kesejahteraan hidup masyarakat. Berbuat baiklah , Saudariku,.. agar Allah merahmatimu !
(disadur dari “ 21 Risiko buruk Berbusana Seksi” , Abdurrahman Nusantari, Pustaka Al Kautsar)
Bagi yang ingin mendapatkan kumpulan karya oase Iman di rubrik eramuslim, bisa kunjungi link di bawah ini : Resensi Buku : Cerita yang Menjadi Guru, miliki Menembus Batas Logika, Kisah Terbaik Oase Iman…