Apa rahasianya? Mengapa Said Musayyib bisa istiqamah mendatangi adzan bahkan sebelum muadzin mengumandangkannya? Apa yang menjadi pendorong hingga beliau istiqamah melakukan amalan ini selama 30 tahun atau 360 bulan atau sekitar 10.000 hari? Alasan apa yang bisa kita kemukakan hingga beliau rutin mendatangi sekitar 50.000 kali adzan sebelum muadzin mengumandangkannya?
Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah menjelaskan hal ini dengan mengatakan, “Ini adalah puncak dari perasaan diawasi oleh Allah Ta’ala. Sebab seorang hamba sahaya harus sudah siap di hadapan tuannya sebelum dipanggil, bukan setelah dipanggil baru dia datang.”
Sebuah perumpaan yang amat terang. Jika kita seorang sahaya, bukankah menjadi kewajiban untuk bergegas saat tuan kita memanggil? Dan jalan yang harus ditempuh agar bisa bergegas adalah dengan bersiap diri. Jangan sampai saat dipanggil, seorang sahaya justru sibuk dalam permainan yang tak bermanfaat secuil pun.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]