“Syekh tak mau menemuiku,” keluhnya pada panglimanya. “Barangkali Syekh melihat ada ke sombongan dalam diri Sultan, karena pembebasan Konstantinopel tidak bisa dilakukan oleh para sultan sebelumnya. Beliau ingin melawan sebagian kesombongan itu dari dirimu.”
Begitulah seharusnya menjadi seorang pemimpin. Dikelillingi oleh orang-orang alim yang akan selalu mengingatkannya saat salah melangkah.
Memilih pembisik yang hanya membisikinya dengan nasihat berdasar ayat-ayat Allah. Bukan menjerumuskan untuk kepentingan sesaat dan keserakahan yang sesat.
Betapa banyak telah kita saksikan, para pemimpin yang menjadi dzalim karena penasihatnya yang lalim. Semoga kita bisa belajar di hari kelahiran Al Fatih.