Eramuslim.com – Muslimah ini tak kuasa menyembunyikan rasa bahagia di hati ketika seorang laki-laki aktivis datang meminangnya. Dengan menunduk teduh, keduanya berdoa agar mahligai cinta itu sampai ke pelaminan yang suci dan diberkahi.
Sayangnya, bahagia itu tak bertahan lama. Si lelaki yang shalih ini harus mendekam dalam jeruji besi setelah diciduk oleh rezim zhalim negaranya. Lelaki shalih itu, dituduh sebagai bagian dari pemberontak hanya karena aktif sebagai da’i dalam wadah Ikhwanul Muslimin.
Tak kenal ampun, rezim zhalim itu mendekamkan si lelaki di sebuah sel di kota Qana. Jauh dari Kairo.
Namun, si akhwat yang sudah dilamar itu tak pernah menyurutkan cintanya. Ia menyusul ke Qana dari Kairo dengan transportasi apa pun yang bisa dia tempuh. Atas nama cinta.
Sesampainya di Qana, setelah tertahan beberapa waktu yang tak sebentar, Muslimah nan teguh tekadnya ini diberi izin untuk menemui si laki-laki yang telah meminangnya. Akhirnya…
Si laki-laki nan gagah iman itu, lalu bertutur dengan penuh kesadaran hati. Meski semua tahu, perasaan cintanya hancur lebur, andai tiada iman di dada.
“Kubatalkan pinanganku. Menikahkah dengan ikhwan lain.” tutur si laki-laki. Lirih. Terselip pedih.