Eramuslim.com – Kelahiran Nabi Muhammad SAW disambut gembira oleh berbagai kalangan, termasuk pamannya sendiri yakni Abu Lahab.
Siapa sangka dakwah Rasulullah akan Islam kelak paling ditentang oleh pamannya tersebut.
Saking gembiranya Abu Lahab dalam menyambut kelahiran keponakannya itu, dia memerdekakan seorang budak bernama Tsuwaibah di hari kelahiran Nabi.
Atas tindakannya ini meski status Abu Lahab adalah seorang kafir, dia mendapat keringanan siksa kubur tiap hari senin.
Namun sebagaimana diterangkan dalam berbagai literatur, dakwah Nabi Muhammad SAW ditentang oleh Abu Lahab secara terang-terangan. Bahkan Abu Lahab pernah berencana membunuh Nabi lantaran tak terima dengan ajaran Islam yang dibawanya.
Kekejian yang dilakukan oleh Abu Lahab bahkan diabdikan dalam al-Qur’an surat al-Lahab ayat 1-5 yang berbunyi:
Tabbat yada-abi lahabi-watab. Ma aghna anhu maa luhu wa maa kasab. Sayashlanaran dzata lahab. Wa-mra-atuhu hammaa latal-hatab. Fi jiidiha hablu-minmasad,”
Yang artinya: “Binasalah kedua tangan Abu Lahab, dan benar-benar binasa dia. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api neraka (yang bergejolak). Dan begitu pula istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal,”.