Kenali Perbedaan Nikmat dan Istidraj, Jangan Terlena!

Surat Ali Imran ayat 178

“Wa laa yahsabannallaziina kafaruuu annamaa numlii lahum khoirul li’ angfusihim, innamaa numlii lahum liyazdaaduuu ismaa, wa lahum azaabum muhiin”.

Artinya:

“Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka lebih baik baginya. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka hanyalah agar dosa semakin bertambah, dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan”.

Melansir tayangan di kanal YouTube Ustadz Abdul Somad menjelaskan tentang perbedaan nikmat dan istidraj.

“Ketika Allah sayang kepadamu, maka diujilah imanmu. Ketika datang sakit, kehilangan, Allah ingin membersihkan dosa-dosamu”, ungkap Ustadz Abdul Somad.

“Ada yang paling mengerikan dalam hidup ini namanya istidraj. Apa itu? Sholat tak pernah, tapi rezeki lancar. Ngaji tak mau tapi karir melejit. Puasa tidak pernah, sedekah tidak, zakat tidak, tapi umur tetap panjang dan sehat wal afiyat. Hati-hati, itu namanya istidraj”, Ustadz Abdul Somad menambahkan.

Dengan demikian pengertian istidraj adalah ketika seorang muslim banyak melakukan maksiat dan jarang beribadah, namun hidupnya terus dilimpahi kenikmatan.

Ia terjebak dalam kenikmatan hidup, padahal dirinya semakin lalai dalam menunaikan ibadah serta kewajiban lainnya.