Eramuslim.com – Menjelang akhir kekuasaannya, Abdullah bin Zubair RA melaksanakan ibadah haji.
Mengetahui hal itu, Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi segera memimpin 3000 orang pasukannya untuk menyerang pasukan Ibnu Zubair yang sedang melaksanakan haji.
Abdurrahman Ahmad As-Surbuny dalam bukunya “198 Kisah Haji Wali-Wali Allah” mengisahkan, atas serangan itu, terjadilah pertempuran hebat antara keduanya.
Akibatnya Abdullah bin Zubair dan pasukannya tidak bisa wukuf di Arafah, mereka hanya dapat bertahan di dalam Masjidil Haram.
Dalam kondisi demikian Zubair banyak bersimpuh di hadapan Ka’bah memohon perlindungan kepada Allah SWT.
Kemudian Al Hajjaj memasang ketapel ketapel raksasa di Gunung Abi Qubais dan melempari pasukan Ibnu Az Zubair yang berada di dalam Masjidil Haram dengan bebatuan.
Sehingga pasukan Abdullah bin Zubair kocar-kacir keluar menyelamatkan diri dari serangan.
Katanya, pada penyerangan itu, pasukan Al-Hajjaj memerlukan waktu sekitar tujuh bulan untuk menghujani kota suci Makkah dan Ka’bah. Tujuannya yaitu untuk melumpuhkan perlawanan Ibnu Zubair.