KEBENARAN AKAN MENANG, KENDATI SETELAH BEBERAPA WAKTU

Terjemahan dari Bahasa Arab oleh : Ust. Fathuddin Ja’far

Hanya dua puluh tahun antara jatuhnya Cordoba di tangan Spanyol dan jatuhnya Baghdad di tangan Tatar.

Hanya dua tahun antara invasi Tatar ke Baghdad (Irak)dan invasi mereka ke Damaskus (Suriyah).

Ketika Tatar menginvasi Baghdad, saat itu adalah ibu kota Islam selama lima abad, dan kota terbesar di dunia dalam hal luas dan jumlah penduduk.

Mereka menyerbunya selama 40 hari, membakarnya, dan membunuh satu juta Muslim di sana.

Untuk pertama kalinya, umat Islam tanpa khalifah.

Sebelumnya, Tatar telah menghancurkan dunia Islam timur sepenuhnya. Setelah mereka menghancurkan negara-negara Islam Transoxiana dan kota-kota maju dan makmur, kemudian mengubahnya menjadi gurun tandus.

Setelah mereka membakar (Afghanistan) tentara “Jenghis Khan” menyerbu kota (Nishapur), yang saat ini terletak di timur laut Iran pada tahun 1221 M, dan satu juta tujuh ratus lima puluh ribu umat Islam terbunuh dalam satu hari.

Antara tahun 1220 M dan 1260 M, Iran kehilangan sembilan persepuluh penduduknya di tangan bangsa Mongol. Populasinya menurun dari 2,5 juta menjadi 250 ribu orang.

Akibat genosida besar-besaran tersebut, bangsa Persia pada saat itu menganut Sunni dengan mazhab fiqih “Abu Hanifa al-Numan.”

Sejarawan “Ibn al-Atheer” tidak mampu mencatat periode ini, dan “Ibn al-Atheer” berpikir bahwa ini adalah akhir dunia, dan ini adalah tanda-tanda Hari Kiamat dan bahwa mencatat momen-momen ini tidak akan berarti/ bermanfaat, tidak ada gunanya..!!

Dia menolak untuk menulis apa yang terjadi dan mengucapkan ungkapannya yang terkenal :
*”Siapa yang bisa dengan mudah menulis berita kematian tentang Islam dan umat Islam? Siapa yang mudah menyebutkan hal itu? Aku berharap ibuku tidak melahirkanku, dan aku berharap aku telah meninggal sebelum peristiwa ini sehingga aku dilupakan (sejarah).”*

Dia berkata tentang Tatar:
*”Jika ada yang mengatakan bahwa dunia sejak Tuhan menciptakan Adam sampai sekarang tidak pernah menghadapi cobaan sebesar ini, maka ia adalah benar, karena belum ada tercatat dalam sejarah peristiwa yang sebanding dengan peristiwa ini.”*

Dua tahun kemudian, Kerajaan Mamluk yang berpusat di Kairo, Mesir yang heroik tiba-tiba muncul dan mengalahkan Tatar dalam Pertempuran Ain Jalut di tangan Raja Al-Muzaffar Saif al-Din Qutuz, _semoga Allah merahmatinya._

Keadaan berubah dengan cepat, dan pemimpin Mongolia Baraka Khan dan Golden Horde Mongolia masuk Islam, dan mereka mulai memerangi bangsa Mongol dari bangsa mereka sendiri demi Islam.

Kaum Muslim merebut kembali negeri Syam (Suriyah, Palestina, Libanon dan Jordania). Hulagu Khan meninggal dalam kesedihan, dan Baibars (Pemimpin Muslim) melancarkan serangan balas dendam terhadap bangsa Mongol dan orang-orang yang mendukung mereka.

Salah satu hal yang paling membingungkan para sejarawan adalah: *Bangsa Mongol masuk Islam,* bertentangan dengan kebiasaan yang biasa terjadi pada orang-orang yang ditaklukkan (dijajah) dengan menganut agama orang-orang yang menaklukan/menjajah, dan sebagai hasilnya, mereka bertransformasi dari orang-orang biadab menjadi orang-orang beradab dan membangun peradaban.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:

*Apakah mereka tidak menjelajahi muka bumi dan melihat bagaimana nasib (kesudahan tragis) orang-orang (zhalim/penjajah) sebelum mereka? Padahal kekuatan mereka (dahulu) lebih kuat dari mereka (orang-orang yang sedang zhalim/menjajah)? Tidak ada apa pun dan siapapun di langit dan di bumi yang sanggup melemahkan Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.* (Q.S. Fathir :44)

Dalam pertempuran besar dalam sejarah, yang menentukan adalah umat Islam. Namun, kita membutuhkan banyak kesabaran dan pengorbanan nyawa dan harta yang berharga, terutama dalam menghadapi musuh yang menyerang dan mencari penolong dari golongan bangsa kita sendiri, yakni orang-orang munafik.

Namun kita harus yakin bahwa kita adalah penganut nilai-nilai kebenaran, dan kebenaran itu pasti akan menang, Insya Allah, kendati setelah beberapa waktu.

*Dan janganlah kamu lemah dan jangan bersedih, niscaya kamu akan lebih unggul jika kamu benar-benar beriman.* (Q.S. Ali Imran :139)

*Sebarkan fakta sejarah yang benar ini kepada masyarakat Muslim dalam rangka menyebarkan harapan dan optimisme di kalangan umat Islam.*

Hal ini meningkatkan semangat mereka, dan memastikan bahwa kemenangan dan kejayaan menjadi milik mereka, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, dan berapa banyak musuh yang dihadapi.

Dan jangan lupa untuk mengambil peran yang besar untuk merebut kemenangan yang pasti akan datang, Insya Allah dengan tetap teguh dalam iman, membekali diri dengan amal shaleh, menebar kebaikan dan keutamaan, serta melakukan amar bil-ma’ruf dan nahi anil mungkar.

*Allah Akbar… Kemenangan bagi Islam dan kaum Muslimin di Palestina, Syam dan seluruh megeri Islam.*

Beri Komentar