Dajjal dan pasukannya kemudian berhasil menguasai penduduk bumi dengan segala kemungkaran. Tidak ada pilihan bagi manusia kecuali mengikuti fitnah Dajjal atau mati terbunuh demi menjaga iman.
Dalam situasi ini, turunlah Nabi Isa ‘Alaihissalam, Nabi yang ditunggu-tunggu umat manusia di akhir zaman.
Hanya beliaulah yang dapat menumpas kejahatan Dajjal dan pasukannya dengan kehebatan mukjizat yang diberikan Allah. Setelah Nabi Isa berhasil membunuh Dajjal, bagaimana perjalanan hidup beliau sampai wafat?
Untuk mengurai masalah ini, para ulama telah menerangkan beberapa riwayat tentang Nabi Isa setelah beliau berhasil membunuh Dajjal. Di antaranya adalah Syekh Muhammad bin Ahmad bin Iyas al-Hanafi (wafat tahun 930 H.) dalam kitab Bada’i al-Zuhur fi Waqa’i al-Duhur halaman 126, beliau berkata:
ثُمَّ أَنَّ عِيْسَى يَتَزَوَّجُ بِإمْرَأَةٍ مِنْ أَهْلِ عَسْقَلَانَ وَيُوْلَدُ لَهُ وَلَدَانِ مِنْهَا. ثُمَّ أَنَّ عِيْسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ يَحُجُّ إِلَى بَيْتِ اللهِ الْحَرَامِ وَيَزُوْرُ قَبْرَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَمْرَضُ هُنَاكَ فَيَمُوْتُ وَيُدْفَنُ إِلَى جَانِبِ قَبْرَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Kemudian Nabi Isa menikahi perempuan penduduk Asqalan dan melahirkan dua orang anak. Kemudian Nabi Isa berhajji ke Baitullah dan berziarah ke makan Nabi Muhammad sallallahu alaihi awalasallam, maka beliau sakit dan wafat di sana. Kemudian dikubur di samping kuburan Rasulullah sallallahu alaihi awalasallam.
Riwayat senada juga dikutip oleh Syekh Abdul Wahhad al-Sya’rani (wafat tahun 973 H.) dalam kitab Mukhtashar Tadzkirah al-Imam Abi Abdillah al-Qurthubi halaman 179:
إِنَّ عِيْسَى بْنِ مَرْيَمَ اِذَا نَزَلَ يَتَزَوَّجُ وَيُوْلَدُ لَهُ فَيَمْكُثُ خَمْسًا وَاَرْبَعِيْنَ سَنَةً وَيُدْفَنُ مَعِيْ فِي قَبْرِيْ فَأَقُوْمُ أَنَا وَعِيْسَى مِنْ قَبْرٍ وَاحِدٍ بَيْنَ اَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ.
Sesungguhnya Isa ibnu Maryam ketika sudah turun, ia akan menikah dan mempunyai anak. Kemudian tinggal selama empat puluh lima tahun dan dikubur bersamaku. Saya dan Isa berdiri dari satu kuburan di antara Abu Bakar dan Umar.