Mengapa dua orang mengakhiri diskusi mereka dalam sebuah forum dengan bersitegang otot leher, sementara dua yang lain menyudahinya dengan damai dan menyenangkan? Itu ketrampilan bercakap cakap…
Ketika dua orang berkhutbah dengan naskah dan kata kata yang sama, mengapa orang orang menguap dan mengantuk, memain mainkan sajadah, serta sedikit sedikit mengubah posisi duduk saat mendengarkan salah satunya dan mengapa mereka bersemangat serta antusias dengan mata nyaris tak berkedip saat menyimak pengkhutbah kedua? Itulah keterampilan berorasi…
Ketika seseorang berbicara dalam sebuah forum, semua orang tutup mulut dan memerhatikannya; tetapi ketika yang lain angkat bicara, mereka sibuk berbicara sendiri sendiri atau membaca sms? Itulah ketrampilan berbicara…
Mengapa ketika seorang guru melintasi lorong sekolah, engkau menyaksikan banyak murid mengerumuninya? Ada yang menyalami, ada yang minta pendapat, dan ada pula yang mengutarakan persoalan yang dihadapi. Andaikata murid murid diperbolehkan memasuki kantornya, pasti dalam sekejab langsung penuh. Semua suka berada di dekatnya. Tetapi, apa yang terjadi pada guru guru yang lain? Saat berjalan di sekolah terlihat seorang diri, dan keluar dari Masjid sekolah juga seorang diri. Tidak ada murid yang mendekat, kemudian dengan wajah ceria menyalaminya. Lebih lebih mengadu dan meminta pendapatnya. Kalaupun kantornya buka sejak matahari terbit sampai tenggelam, atau bahkan 24 jam, tetap saja tak seorang pun sudi mendekat atau duduk bersamanya. Mengapa begitu? Itulah seni berinteraksi dengan orang lain…
Ketika seseorang memasuki sebuah forum, mengapa orang orang tampak bersuka cita menyambutnya, bahkan masing masing ingin duduk di dekatnya. Tetapi, ketika orang lain yang masuk, mereka tampak dingin kala menyalaminya, mungkin sekedar tradisi dan basa basi. Setelah itu mereka berhamburan mencari tempat sendiri sendiri. Hampir tak seorang pun memberinya tempat duduk dan berharap ada di sampingnya. Mengapa begitu? Itulah kecakapan menarik simpati dan mempengaruhi orang lain…
Nah, tiap tiap orang itu mempunyai cara bergaul yang berbeda beda sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya. Orang lain juga punya cara berbeda dalam menyambut dan berinteraksi dengan sesama; mempengaruhi dan memantik rasa suka mereka lebih mudah daripada yang engkau bayangkan.
Dalam hal ini aku tidak berlebihan, karena aku sudah mengalaminya berulang ulang. Kudapati ada banyak hati orang yang dapat dengan mudah dipancing dengan cara dan ketrampilan sederhana. Syaratnya kita harus jujur, berlatih , dan menuntaskannya. Kadang kadang tanpa terasa orang terpengaruh oleh cara kita berinteraksi dengannya.
(Muhammad Arifi)