Hati-hati karena semuanya itu adalah istidraj. Ini merupakan bentuk kesengajaan dan pembiaran yang dilakukan Allah Ta’ala pada hambaNya yang sengaja berpaling dari perintah-perintah Allah, Allah menunda segala bentuk azabNya.
Allah Ta’ala membiarkan hamba tersebut semakin lalai dan semakin diperbudak dunia, Allah membuatnya lupa pada kematian. Jangan dulu merasa aman, nyaman, tentram dengan hidup kita saat ini, seolah hidup kita penuh berkah dari Allah, lihat diri kita. Bila semua kesenangan yang Allah titipkan tapi justru membuat kita semakin jauh dari Allah dan melupakan segala perintah-perintahNya bersiaplah utk menantikan konsekuensinya, karena janji Allah itu Maha Benar.
Tolak ukur kebahagiaan bukanlah diukur dari banyaknya harta, tahta, dan keturunan melainkan karena ketaqwaannya kepada Allah Azza wajalla. Maka, hendaklah setiap muslim takut jika selalu mendapat karunia Allah, padahal dia tetap dalam perbuatan maksiat kepada-Nya, jangan sampai karunia itu semata-mata dia mendapat azab istidraj dari Allah”. Wallahu A’lam (sindo)