Saya sering mendengar tentang indra ke enam, apa benar begitu adanya atau tidak, yang pasti ketika saya bicara dengan suami untuk menanyakan tentang indra ke enam itu, suami menjawab " selama ini kan indra kita cuma ada lima, makanya di sebut panca indra, nah kalau indra ke enam itu yang mana? ", bingung juga saya menjawabnya, dan ketika saya tanyakan lagi bagaimana dengan orang yang bisa melihat makhluk halus alias jin atau syetan, apakah benar dia di beri kelebihan mempunyai indra ke enam oleh Allah swt, jawaban dari suami tetap sama, bahwa panca indra kita cuma lima dan bukan enam.
Saat ini banyak sekali manusia yang menghendel dirinya bisa membaca orang dan mengetahui kesukaan orang tersebut hanya dengan melihat fotonya, bahkan ada juga yang bisa menyembuhkan penyakit yang di idap oleh seseorang hanya dengan seperti tadi melihat foto, bahkan pengobatan bisa lewat telfun. Kadang saya bingung juga ya…kok zaman sekarang masih ada saja yang percaya sama begituan. Ada juga yang bertanya pada saya, " kalau itu jin muslim sih gak apa-apa bukan mi?, karena dia kan gak jahat dan dia cuma ingin berteman serta menolong kita".
Jawaban saya juga tetap sama, " kita tidak boleh berteman dengan makhluk yang kehidupannya berbeda dengan kita, karena mereka hidup di alam ghaib ". Dulu saya pernah mendengar dari seorang ustadz yang memberi ceramah dikota kami, " bahwa barang siapa yang dapat melihat jin atau syetan, berarti orang tersebut sedang kemasukan syetan/jin, jadi entah itu jin muslim atau bukan, tetap saja kita tidak dibolehkan untuk menemaninya, apapun bentuk pertemanannya, karena dia berada di alam yang beberda dengan kita".
Lantas bagaimana dengan orang-orang yang memang benar-benar dapat melihat dengan jelas bentuk rupa jin atau syetan itu, Naudzubillahimindzalik. Sewaktu saya tinggal di Indonesia dulu, saya sempat di kejutkan oleh adik saya yang lelaki, dia sudah ikutan mengaji rupanya, tapi setelah saya selidiki kok ngajinya agak menyimpang ya, karena dari cerita adik saya gurunya itu sering keluar kota dan gurunya itu punya kelebihan alias indra ke enam, dan gurunya itu memelihara sesuatu yang menurut saya tidak masuk akal, katanya untuk menemani istrinya di rumah, di kala sang guru dari adik saya itu hendak pergi keluar kota. Yang jadi pikiran buat saya adalah…kan dia guru ngaji…lantas gimana dong dengan murid-muridnya, apa di bekali dengan hal demikian pula. Memang banyak sekali penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, sehingga menyuburkan kesyirikan, serta para jin dan manusia jadi berteman, bahkan sering pula jin itu menampakan diri.
Beberapa minggu lalu, ketika saya sedang kumpul-kumpul dirumah seorang teman, ada seorang ibu nyeletuk bertanya pada saya, "tapi kenapa ya mi, kalau di Jerman itu gak pernah ada jin, bahkan gak pernah kedengeran ada yang melihat jin ?". Memang pada saat itu temanya tentang jin dan syirik, " Yah….karena orang-orang jermannya sendiri juga sudah jadi temannya jin, coba saja lihat, mereka minum-minuman keras dan makan-makanan yang haram, serta pakaian mereka pun menyerupai dan kehidupan mereka tidak berdasarkan islami, mereka tidur bersama tanpa nikah, maka jin dan syetan pun malas mengganggu mereka, karena jin itu merasa mereka adalah temannya" seperti itu jawaban saya , membuat para ibu-ibu tertawa mendengar penjelasan saya.
Sebenarnya maraknya orang-orang di Indonesia itu berteman dengan jin, karena mereka tidak yakin akan kebesaran Allah ta´ala, serta kurang sabar dalam menghadapi kehidupan yang semakin berat. Bukan itu saja bahkan saya mendengar ada seseorang yang percaya pada Allah swt, tapi tidak mesti sholat, melainkan berdzikir saja setiap saat dengan menyebut nama Allah, karena dengan begitu akan lebih mendekatkan diri pada Allah swt, lalu bagaimana dengan perintah sholat yang Rosulullah saw buru sampai ke sidratul muntaha itu, apakah hanya di anggap sebagai pelengkap saja dalam agama islam ini, kalau memang sholat tidak wajib lagi. Dalam Al Qur’an ketetapan sholat termasuk salah satu perintah Allah kepada Rasul yang paling awal. Sejak hari-hari pertama kerasulan, sebagaimana dalam firman Allah Dalam Alqur`anul karim : Surat Al Israa’ (17) : 78
Yang artinya: Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh[ ]. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
“ Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.[Qs. al-Baqarah ayat 153]
Bahkan rosulullah saw sendiri senantiasa melakukan sholat melebihi sholat yang wajib, yaitu sholat malam yang beliau kerjakan di saat yang lain terlelap, padahal beliau sudah di jamin masuk syurga, Dan Apabila Rasululloh saw menghadapi sesuatu kesulitan, maka beliau sholat. Lalu mengapakah sholat jadi tersia-siakan, hanya karena sesuatu keinginan kita belum lagi terpenuhi, banyak sekali mereka-mereka yang masih percaya dengan hal-hal seperti itu, kalau tidak punya uang berdzikir saja nanti akan ada uang datang, kalau tidak usaha bagaimana bisa datang, atau bila ingin cepat hamil, bila ada temannya yang hamil maka ambil saja barang-barang kecilnya seperti sapu tangan atau menginjak jempol kakinya, karena dengan seperti itu bisa jadi nanti ketularan hamil, yang saya khawatirkan bila orang yang melakukan hal itu benar-benar hamil lantas bagaimana dengan mereka yang belum paham dengan hal ini, nanti akan percaya kalau dengan menginjak jempol kaki temannya yang sedang hamil atau mengambil barang-barang yang dimiliki oleh temannya yang sedang hamil, maka dia akan ketularan hamil akhirnya dan mereka tidak percaya lagi pada Allah swt yang memberi kehamilan itu sendiri.
Nah kalau hal ini benar-banar di yakini oleh orang-orang awam, nanti mereka-mereka yang pengetahuan agamanya masih minim, akan memburu orang hamil, agar mereka bisa menginjak jempol kakinya, supaya mereka bisa hamil, bukan lagi memohon dan berdo´a pada yang Maha Kuasa agar di izinkan untuk mengemban amanah dariNya. Naudzubillahiminzalik.
Firman Allah s.w.t.:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar ” (QS. An Nisa”, 48)
Dalam Alqur`an di katakan : Allah swt berfirman : " Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak ( pula ) memberi mudharat kepada mu selain Allah ; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim ".
Saya jadi ingat zaman saya kecil dulu, ketika saya berpapasan dengan orang yang sedang hamil, orang itu memakai kalung gunting, ketika saya tanya, katanya untuk penjagaan, saya juga gak ngerti penjagaan dari apa, kalau dari perampok, masa guntingnya kecil sekali. Atau ketika tetangga saya hendak mengadakan hajatan mereka selalu memanggil pawang hujan, atau menamcapkan bawang dan cabe di pagar-pagar, katanya untuk menangkal hujan, bahkan sampai saat ini kepercayaan itu tetap di pakai, contoh lain lagi masih ada orang yang selalu memecahkan genting rumahnya, kalau mendengar tetangga satu RT ada yang meninggal, alasannya supaya tidak kebawa atau dari keluarganya nanti tidak ada yang meninggal pula setelah ini. Sesungguhnya syirik itu perbuatan yang di benci oleh Allah swt.
Allah SWT berfirman : yang artinya, “Wahai umat manusia, sembahlah (Allah) Rabb yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. Dia itu lah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian dan langit sebagai atap dan Dia pula yang telah menurunkan air hujan dari langit sehingga mampu mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezki untuk kalian maka janganlah kalian menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah sedangkan kalian mengetahui.” (QS. Al Baqarah : 21-22).
Dalam surat lain Lukman berpesan kepada anaknya, yang artinya :
“Wahai puteraku, janganlah berbuat syirik kepada Allah, karena sesungguhnya syirik itu adalah kezaliman yang sangat besar.” (QS. Luqman : 13).
Wallahu´alam bishawab.