5. Meninggalkan Dajjal dan menjauh darinya.
Paling utama adalah tinggal di Makkah dan Madinah, karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengabarkan bahwa Dajjal tidak akan memasuki dua kota suci tersebut.
Maka saat seorang muslim mengetahui Dajjal telah keluar, ia menjauh darinya.
Karena Dajjal memiliki syubuhat dan kemampuan luar biasa yang Allah biarkan terjadi dengan kedua tangannya sebagai fitnah bagi manusia.
Karena pada saat itu ada seseorang yang merasa memiliki iman kokoh, saat ia berjumpa dengan Dajjal, dirinya menjadi pengikut Dajjal.
Imam Abu Dawud dalam Sunannya meriwayatkan hadits dari Imran bin Husain, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ، فَوَاللَّهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيهِ وَهُوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتَّبِعُهُ، مِمَّا يُبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ
“Barang siapa mendengar ada Dajjal, hendaklah ia bersembunyi darinya.
Karena, Demi Allah, ada seseorang mendatanginya dan ia mengetahui bahwa ia benar-benar beriman, lalu ia mengikutinya, karena banyaknya sybuhat (kesamaran) yang menyertainya.” (HR. Muslim, Ahmad, dan Al-Hakim. Syaikh Al-Albani menyahihkannya dalam Shahih Sunan Abi Dawud)