Saat seorang teman berujar “tapi itu kan harga diri kita yang dipertaruhkan. Di mana harga diri kita?” saya sempat merenung dan memikirkan makna di balik kata-kata itu.
Saya bukan orang pintar yang pandai mengurai makna apalagi bila diminta untuk mempersepsikan barisan kalimat bahasa Indonesia menurut tata bahasa yang benar, saya lebih sering menyerah. Saya lebih suka merasakan setiap kalimat….
Sebaris kalimat tanya di atas yang sesungguhnya sederhana saja dan seringkali digunakan oleh kebanyakan dari kita disaat kita di libatkan secara emosi oleh suatu masalah yang melibatkan hati kita dan menorehkan luka yang kemudian menantang kita, maka kita biasanya mulai bicara soal harga diri. Dan bicara soal harga diri seseorang, menurut saya ini sangat relative antara satu orang dengan orang yang lain.
Jika kita perhatikan tayangan TV di mana seorang selebriti ribut dengan rekannya atau pasangan hidupnya kemudian yang satu menjelekkan yang lainnya dengan alasan membela harga dirinya.. apakah patut kita juga melakukan hal yang sama? Saat kita bicara mengenai harga diri ini.. benarkah pembelaan akan selalu menaikkan harga diri kita jauh lebih tinggi dari sebelumnya? Bukankah pembelaan dengan cara yang salah malah akan merendahkan martabat kita sendiri? Jadi mestinya kita hati-hati dalam bertindak atas nama harga diri, apalagi bila yang kita kejar justru adalah harga diri kita di mata manusia lain. Namanya saja manusia, tentu saja dalam menilai bisa menjadi obyektif dan seringkali subyektif, jadi bisa dibayangkan jika kita harus memenuhi sekedar keinginan nilai harga diri di hadapan manusia betapa sulitnya dan belum tentu juga benar.
Akan tetapi jika kita mempertahankan harga diri kita demi Sang Pencipta, mempertahankan harga diri agar tetap bernilai dimata Allah SWT, insyaAllah semua keindahan dari harga diri kita akan memancar keluar dengan sendirinya. Bahkan hinaan yang ditimpakan oleh manusia lain pada kita pun akan terasa menjadi nikmat yang harus kita syukuri karena merupakan ujian kesabaran yang mungkin harus kita lalui dengan tawakal untuk menjadi manusia yang lebih baik dikemudian hari.
Allah SWT tidak akan pernah salah menilai mahlukNya karna Ia selalu mengetahui di balik setiap niat manusia, selalu memahami setiap rahasia maksud pikiran seseorang. Dan harga diri kita sebagai manusia tentunya jauh lebih tinggi ketika semua yang kita lakukan adalah dengan niat baik dan pikiran lurus. Maka kenapa harus tersinggung dan mempertanyakan harga diri bila kita yakin bahwa Allah tidak akan meninggalkan kita di tempat terhina bila kita menyerahkan segalanya hanya padaNya. Wallahu a’lam bisshowab.