Menurut Gus Baha, zuhud di sini bukan berarti kemudian manusia lantas tidak bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarga.
Bolehlah manusia mengejar kehidupan dunia, tetapi itu semua dilakukannya semata-mata dengan niat ibadah dan mengharapkan rida Allah SWT.
Sebagian rezeki yang diperolehnya kemudian dibelanjakan untuk urusan ukhrowi, seperti bersedekah untuk kaum fakir miskin, merawat anak yatim, infak ke masjid, dan lain sebagainya.
“Rumah yang paling nikmat adalah dunia bagi orang yang menjadikannya bekal untuk meraih akhirat. Jadi dunia ini wilayah yang super dan luar biasa asal kita gunakan sebagai bekal akhirat,” kata Gus Baha.
“Kita nanti kalau dimasukkan surga itu sebab prestasi kita di dunia lewat sujud, sedekah dan lain sebagainya. Kita nanti masuk neraka itu juga referensinya zaman kita hidup di dunia,” imbuhnya. (Genpi)