Iblis menyodorkan fitnah pada wanita guna menyesatkan dan merusak. Al-Quran telah mengisahkan contoh-contoh adanya bencana-bencana/fitnah lewat wanita.
Ibnu Jarir dan lain-lain dari ulama salaf (generasi Sahabat, Tabi’in,dan Tabi’ut Tabi’in) menyebutkan bahwa dua wanita dari kaum Tsamud, salah satunya Shaduq putri Al-Mahya bin Zuhair bin Al-Mukhtar,dia adalah bangsawan dan kaya. Sedang ia dibawah suami yang telah masuk Islam,lalu wanita ini menceraikan suaminya. Kemudian dia mengundang putera pamannya yang bernama Mashro’ bin Mahraj bin Al-Mahya,dan menyodorkan dirinya pada putera pamannya itu bila ia berani membunuh onta milik Nabi Shalih.
Wanita lainnya adalah Anbarah binti Ghanim bin Majlaz dijuluki Ummu ‘Utsman.Dia adalah wanita tua dan kafir, punya 4 anak perempuan dari suaminya, Dzu’ab bin Amru, salah satu pemuka kaum. Ia menyodorkan ke-4 putrinya kepada Qadar ibn Salif, bila Qadar berani membunuh onta, maka ia akan kebagian putrinya mana saja yang ia ingini. Lalu kedua pemuda (Masrhro’ dan Qadar) bersegera untuk membunuh onta itu,dan berusaha mencari teman di dalam kaumnya. Maka 7 orang lainnya merespon ajakannya itu, jadi jumlahnya 9 orang. Mereka inilah yang disebutkan dalam firman Allah Ta’ala, “Dan adalah dikota itu (Kota Al-Hijr) sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.” (An-Naml: 48).
Mereka berusaha pada sisa kabilah itu dengan mempropagandakan untuk membunuh onta, mereka menyambutnya dan sepakat akan membunuh onta itu. Mereka berangkat mengintai onta.Ketika onta itu muncul dari kawanan yang mendatangi air, Mashro’ bersembunyi untuk menyergapnya,lantas melemparkan panah dan menancaplah di tulang kaki onta.Dan datanglah wanita-wanita membujuk kabilah itu untuk membunuh onta, sedang wanita-wanita itu membuka wajah-wajahnya (dari kerudungnya) untuk menyemangati kabilahnya. Qadar bin Salif mendahului mereka mengeraskan (hantaman) pedangnya atas onta itu maka putuslah urat di atas tumitnya, lalu jatuh tersungkurlah onta itu ke bumi. (Tafsir At -Thabari juz 12/531-534, Al-Bidayah wan Nihayah Ibnu Katsir juz 1/127,Al-Kamil fit Taariekh Ibnul Atsir juz 1/51-52).
Wanita yang menyemangati Mashro’ adalah isteri pemimpin, sedang yang menyemangati Qadar adalah isteri pejabat juga. Adapun Qadar bin Salif sendiri termasuk pemimpin, jadi mereka itu orang elit semua. Perempuan pertama telah menyodorkan dirinya kepada Mashro’, sedang perempuan kedua menyodorkan puteri-puterinya kepada Qadar. Dan perempuan perempuan kabilah itu telah keluar dengan membujuk orang-orang agar membunuh onta dengan cara membuka wajah-wajah mereka. Sungguh telah terjadi fitnah wanita itu sebagai jalan masuknya Iblis kepada para pembesar, dan Iblis bersandar bersama mereka untuk membunuh onta yang menjadi ayat Allah yang disampaikan kepada nabiNya, Shalih as. Demikian ini tampak bagi kita,para pembesar (kaum elit) bersepakat semuanya, laki-laki maupun perempuan.
Nana Djumhana
Sumber: Al-Muwajahah as-Shira’ ma’as Syaithan wa Hizbihi oleh Hasan Ahmad Qathamisy, Daru Thibah Ar-Riyadh cet I.
taken from bdi-Kps