Energi Iman

1 1Oleh: Syaripudin Zuhri

Kehidupan ini memang  tak semulus jalan tol, pada setiap segi kehidupan ada saja halangan dan rintangannya, dan itu dialami oleh semua manusia, tak ada manusia dalam hidupnya mulus seratus persen atau duka terus menerus seratus persen, tak ada itu, karena kehidupan manusia bagai gerak gelombang, ada naik dan ada turun, Dan itu menimpa siapa saja, baik yang masih belajar, kuliah, bekerja dan lain sebagainya.

Tak ada kata menyerah dalam belajar dan berkarya. Tak ada kata putus asa untuk belajar sesuatu yang baru. Tak ada kata mundur untuk mencapai kemajuan. Terus bergerak dan berusaha sebisa mungkin, maju terus pantang mundur. Ayo bangkitlah!

Betapa banyak orang yang biasa-biasa saja pada awalnya, tapi karena semangatnya tinggi dan terus berusaha dan berjuangan menggapai apa yang di cita-citakan, pada akhirnya kesuksesan diraihnya. Apapun kata orang, bukan halangan untuk maju. Apapun pendapat orang, bukan batu sandungan yang mesti ditakuti. Apapun caci maki, hinaan orang atau mungkin ” dikecilkan ” atau ” disalah artikan ” bukan hantu yang menakutkan. Maju terus dan jangan menyerah.

Kerikil-kerikil tajam atau duri-duri yang berserakan sepanjang jalan kalau memang itu ada dihadapanmu, jangan mundur! Kalau perlu berdarah-darah dan terluka, jangan takut. Darah dan luka adalah asam garam kehidupan. Ayo bangkit terus dan bergerak maju.

Bekerja, berkarya dan berusaha dalam menempuh hidup dan kehidupan di mana saja adalah sama, akan ditemukan kesulitan, hambatan, rintangan, ujian, cobaan yang tida henti-hentinya, semakin tinggi karyamu dan usahamu, biasanya kesulitan, hambatan, rintangan, ujian, cobaannya juga semakin tinggi.

Ibarat pohon yang semakin tinggi, angin yang menghempasnya juga semakin kencang, bahkan bukan angin, namun sudah menjadi badai! Bila akarnya tidak kokoh dan kuat, maka pohon itu akan terhempas badai, patah, tumbang dan hancur berantakan.

Akar yang kokoh dan kuat itu adalah iman, energi iman akan membuat kokoh dan kuatnya seseorang dalam menghadapi berbagai macam cobaan dan ujian hidup. Iman yang kokoh dan kuat ibarat batu karang ditengah hempasan badai laut yang ganas, dia akan tetap berdiri, tak bergeser seincipun! Akar yang kuat adalah Iman. Pohon itu adalah ilmu. Buah merupakan amal. Pupuknya adalah ibadah. Rantingnya adalah perbuatan baik.

Disamping penderitaan kita, masih banyak lagi orang yang lebih menderita dari kita. Begitu panjang penderitaan yang bisa kita lihat sepanjang jalan kehidupan ini, semua menjadi bahan pelajaran untuk kita yang berpikir, yang mengambil hikmahnya dari setiap peristiwa kehidupan betapapun kecilnya.

Kita tidak punya apa-apa. Harta kitapun bukan milik kita, itu hanya titipan Allah yang pada suatu saat akan diambilNya kembali, suka atau tidak suka. Suatu saat apapun yang kita miliki atau apapun yang kita cintai akan lepas dari tangan kita, akan diambil kembali oleh pemiliknya, Dialah Allah SWT.

Orang yang tidak memiliki sesuatu tidak akan pernah kehilangan sesuatu, sebaliknya orang yang tidak pernah merasa memiliki sesuatu akan menyi-nyiakan sesuatu. Semua itu bisa hilang begitu saja tanpa kita sadari, bahkan musibah betapapun kecilnya terkadang tanpa diduga, misalnya saja kegencet pintu, tergores kertas HVS saat fotocopy, tertusuk jarum, tergores pisau saat di dapur dan sebagainya.

Musibah di depan matapun kitapun tidak tahu, kabut tipis di kaca matamu pun telah mampu menghalangi penglihatanmu, betapa lemahnya kau wahai manusia, apa yang kau mau sombongkan? Saat kabut tebal menghalangi pandangan mata, jarak pandangan mata hanya kisaran ratusan meter saja. Itulah duka, inginnya sih tak ada duka dan luka, tapi sering terjadi tanpa diduga.

Memang tidak semua keinginan/kemauan manusia yang dikehendaki sebagaimana yang diingini. Untuk mendapatkan sesuatu kita mengorbankan sesuatu atau untuk mendapatkan sesuatu kita kehilangan sesuatu. Tidak setiap hari ada duka, tidak setiap hari ada suka, keduanya silih berganti di manapun kita berada.

Mari  bersama-sama kita kembali kepadaNya, kita kembalikan urusan padaNya, kita harus yakin apapun yang kita lakukan itulah pilihan yang terbaik yang kita pilih dan apapun yang kita terima sekarang ini, itulah yang terbaik untuk hidup dan kehidupan kita menurutNya. Jangan pernah menyesali setiap keputusan yang kita ambil.

Marilah kita bersihkan hati kita masing-masing dari prasangka-prasangka buruk , baik terhadap diri sendiri ataupun pada orang lain. Apapun yang kita lakukan jangan pernah terlepas dari mohon perlindunganNya, tidak terlepas dari mohon petunjuk-petunjukNya.

Allah menciptakan dirimu bukan untuk membuatmu susah dan Dia tidak pernah menganiaya dirimu! Dan Jika hidupmu susah, itu bukan dari Allah SWT, tapi dari dirimu sendiri yang tak mau berusaha, yang mudah putus asa, yang pesimis menghapi hidup ini dan tidak berjuang dengan sungguh-sungguh. Dan akhirnya gagal dalam kehidupan di masa lalu, misalnya.

Masa lalu betapun pahit dan manisnya tak akan bisa berulang! Semuanya hanya tinggal kenangan yang sukar dilupakan. Penyesalan terhadap suatu peristiwa yang menyakitkan sampai menangis keluar darah sekalipun tidak akan bisa merubah keadaan. Semua yang sudah terjadi itu sudah menjadi kenyataan  yang tetap melekat pada ingatan.

Lalu apa gunanya merusak diri sendiri dengan terus menerus menyesali semua itu? Katakanlah: Semua ini sudah ketentuanNya, suka atau tidak suka, rela atu terpaksa, ikhlas atau mengelak tidak bisa merubah ketetapanNya! Mana lebih baik ikhlas atau ridho atas ketetapannya atau ingkar dan menyesali semuanya, tapi ketetapan tersebut tetap berlaku?

Katakanlah: Ketetapan Allah SWT tak ada yang bisa merubahnya, bila Dia sudah berfirman ” Kun fayakun” Jadilah, maka jadilah! Apapun yang kau lakukan dalam hidup ini ada resikonya, ada baik dan buruknya, ada benar dan salahnya, tak sempurna! Hanya bagaimana kita menyikapinya. Yang jelas tak ada sesuatupun di dunia ini yang diciptakanNya dengan sia-sia. Ayo terus bangkit dan berjuang, masa depanmu ada ditangan ada ditanganmu sendiri, bukan pada orang lain.

Moskow, 6 Mei 2013.