Doa dalam hadits ini diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada Sayyidah Aisyah tatkala beliau mendatangi Rasulullah dan bertanya langsung tentang doa apa yang dapat ia baca di 10 hari terakhir Ramadhan.
Dijelaskan bahwa, salah satu sifat Allah adalah Yang Mahapengampun. Bahkan kata Al-Afwu (Maha Pengampun) yang disandarkan pada sifat Allah ini disebutkan sebanyak lima kali dalam Alquran.
Salah satunya sebagaimana yang termaktub dalam Surat An Nisa 149:
إِنْ تُبْدُوا خَيْرًا أَوْ تُخْفُوهُ أَوْ تَعْفُوا عَنْ سُوءٍ فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا قَدِيرًا
“In tubdu khairan aw tukhfuhu aw ta’fuw an suu-in fa-innallaha kaana afuwwan qadiran.”
Yang artinya: “Jika kamu melahirkan suatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Mahapengampun lagi Mahakuasa.”