Suatu pagi yang indah, Ranid yang tengah asik mengutak-atik blognya mendapatkan sebuah pesan singkat dari seorang teman.
Yang berbunyi :
Tatsqif di Masjid Al Hidayah jam 8-slsai. pembicara Ust Sanwani. Sebarkan!!
Segera ia berberes-beres menyiapkan diri untuk turut hadir dalam kajian tersebut. Ranid seorang pemuda biasa, bersekolah di tempat yang biasa, teman-temannya pun dari kalangan yang biasa-biasa saja. Bukan orang yang pintar tapi juga bukan orang yang bodoh. Tidak ada satu hal yang dirasa spesial dalam diri seorang Ranid. Dalam benaknya ia hanyalah seorang manusia biasa, di kehidupan yang biasa, tapi dikelilingi oleh orang-orang yang luar biasa.
Ditemani sepeda motor kesayangannya Ranid pun sampai di tempat yang dimaksud. Ia sudah tak sabar untuk mendengarkan tausiyah dari Ust Sanwani yang memang dikenal sebagai sosok sersan (serius tapi santai) lengkap dengan aksen betawi yang memang menjadi ciri khas pembawaan dari sang ustadz tersebut.
Segera Ranid duduk di shaff akhir dikarenakan memang sudah banyak jama’ah yang hadir di dalam masjid tesebut. Seketika Ranid duduk, sang ustadz sedang membahas masalah Facebook. Ranid tidak mengerti apa kaitan antara Facebook dengan keikhlasan. Ia pun menyimak dengan teliti dan menunggu satu demi satu kata-kata yang diucapkan oleh Ustadz Sanwani.
"Kalo segala sesuatu tanpa diiringi niat karna Allah, hati-hati dah jangan sampe kita termasuk orang-orang yang celaka nanti di akherat," ucap Ustadz Sanwani.
Ustadz Sanwani melanjutkan ceramahnya, "Makanya ente-ente kalo pada bikin status pesbuk juga karna Allah, inget nanti tangan kita bakalan bersaksi tentang apa aja yang udah ia tulis di stiap status-status kita."
Kemudian Ustadz Sanwani membacakan sebuah hadits. Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Sesungguhnya manusia paling pertama yang akan dihisab urusannya pada hari kiamat adalah: Seorang lelaki yang mati syahid, lalu dia didatangkan lalu Allah membuat dia mengakui nikmat-nikmatNya dan diapun mengakuinya. Allah berfirman, ‘Lalu apa yangkamu perbuat padanya?’ dia menjawab, ‘Aku berperang di jalan-Mu sampai aku mati syahid.’ Allah berfirman, ‘Kamu berdusta, akan tetapi sebenarnya kamu berperang agar kamu dikatakan pemberani, dan kamu telah dikatakan seperti itu (di dunia).’ Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sampai dia dilemparkan masuk ke dalam neraka.
Dan (orang kedua adalah) seseorang yang mempelajari ilmu (agama), mengajarkannya, dan dia membaca (menghafal) Al-Qur`an. Maka dia didatangkan lalu Allah membuat dia mengakui nikmat-nikmatNya dan diapun mengakuinya. Allah berfirman, ‘Lalu apa yang kamu perbuat padanya?’ dia menjawab, ‘Aku mempelajari ilmu (agama), mengajarkannya, dan aku membaca Al-Qur`an karena-Mu.’ Allah berfirman, ‘Kamu berdusta, akan tetapi sebenarnya kamu menuntut ilmu agar kamu dikatakan seorang alim dan kamu membaca Al-Qur`an agar dikatakan, Dia adalah qari`, dan kamu telah dikatakan seperti itu (di dunia).’ Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sampai dia dilemparkan masuk ke dalam neraka.
Dan (yang ketiga adalah) seseorang yang diberikan keluasan (harta) oleh Allah dan Dia memberikan kepadanya semua jenis harta. Maka dia didatangkan lalu Allah membuat dia mengakui nikmat-nikmatNya dan diapun mengakuinya. Allah berfirman, ‘Lalu apa yang kamu perbuat padanya?’ dia menjawab, ‘Aku tidak menyisakan satu jalanpun yang Engkau senang kalau seseorang berinfak di situ kecuali aku berinfak di situ untuk-Mu.’ Allah berfirman, ‘Kamu berdusta, akan tetapi sebenarnya kamu melakukan itu agar dikatakan, Dia adalah orang yang dermawan, dan kamu telah dikatakan seperti itu (di dunia).’ Kemudian diperintahkan agar dia diseret di atas wajahnya sampai dia dilemparkan masuk ke dalam neraka." (HR. Muslim no. 1905)
"Nah ntar ada giliran Facebookers ditarik, dihadapkan di muka persidangan. Allah Sang Hakim bertanya, ‘Hei udah ngapain di dunia?’ ‘Saya buat Facebook supaya bisa dakwah,’ belum sempet tuh Facebookers ngomong lengkap. Allah udah ngebantah, ‘Ente bohong, dusta! Ente apdate status supaya dijempolin orang kan?! Ente apdate status supaya dikomentarin orang, ente tersenyum bangga ketika ada yang nge-like ataupun komentarin kan?! Ente cuma keluh-kesah di Facebook terhadap semua nikmatKu.’ Segera Allah memanggil malaikatNya untuk menarik muka sang Facebookers dan menjebloskannya ke dalam neraka."
Naudzubillah min dzalik..
Ranid pun terhenyak kaget bukan kepalang. Ia sering membaca hadits tersebut. Namun ia juga sering melupakan hal itu. Bab niat merupakan hal sederhana yang sering dilupakan oleh banyak orang. Ranid menengok kesana-kemari guna melihat apakah ada teman-temannya yang hadir pada kajian kali ini. Ia berharap teman-temannya ikut mendengarkan isi kajian kali ini. Namun nyatanya tidak ia hanya datang seorang diri di tengah masyarakat banyak yang mereka tidak mengenalinya.