Ada yang mengusik pikiran ketika suhu di Moskow pada hari Selasa 26 Januari 2010 mencapai titik psikologis 27 derajat celcius !
Hidung seperti mampet untuk bernapas, udara panas dari mulut langsung menguap seperti orang yang sedang mengepulkan asap ketika merokok, mata perih dan kaca mata langsung tertutup kabut ketika masuk ke stasiun Metro ( Kereta bawah tanah ).
Karena perbedaan suhu yang drastis, di luar sangat dingin dan di dalam Metro hangat., hidungpun sempat mengeluarkan darah ketika bersin, pembuluh darah pecah, karena suhu yang sangat dingin dan udara yang kering.
Itu sebagian duka lara di musim dingin yang mau tak mau harus di jalani, itu resiko hidup di negara Rusia yang memang dikenal sangat extreme suhunya dan untuk menghibur diri sendiri, saya berkata: itu belum apa-apa.
Di wilayah lebih Utara dan di Timur Laut tepatnya di daerah Siberia, suhu itu lebih “gila’ lagi, minusnya ga kira-kira, bisa lebih tinggi minusnya, lebih dari minus 50 derajat celcius, sehingga beberapa tahun lalu pernah banyak yang tewas, mati beku kedinginan, terutama para gelandangan yang tak punya tempat tinggal.
Mengalami suhu extreme ini, saya teringat pada catatan harian untuk berbagi pada sidang pembaca, dimana manusia sering kali mempunyai keinginan yang sering kali tidak realitis dari apa yang dialaminya. Atau sering kali ditemukan, apa yang diinginkan tidak sesuai dengan apa yang terjadi, apa yang diharapkan, tidak sejalan dengan apa yang diterima.
Memang tidak semua keinginan/kemauan manusia yang dikehendaki sebagaimana yang dingini. Untuk mendapatkan sesuatu kita mengorbankan sesuatu atau untuk mendapatkan sesuatu kita kehilangan sesuatu.
Tidak setiap hari ada duka, tidak setiap hari ada suka, keduanya silih berganti di manapun kita berada. Manusia hanya berkewajiban berusaha, sedangkan hasilnya tetap hak Allah untuk menentukan.
Mari bersama-sama kita kembali kepadaNya, kita kembalikan urusan padaNya, kita harus yakin apapun yang kita lakukan itulah pilihan yang terbaik yang kita pilih dan apapun yang kita terima sekarang ini, itulah yang terbaik untuk hidup dan kehidupan kita menurutNya.
Jangan pernah menyesali setiap keputusan yang kita ambil. Karena dimanapun manusia berada, akan selalu menemukan resiko hidup, nah di Moskow resiko hidup yang paling ‘menyesakkan” ya bila menghadapi musim dingin yang suhunya menembus batas psikologis seperti di atas.
Namun sahabat, marilah kita bersihkan hati kita masing-masing dari prasangka-prasangka buruk, apa lagi berprasangka buruk pada Allah SWT yang telah menciptakan musim dingin yang membekukan. Apapun yang kita lakukan jangan pernah terlepas dari mohon perlindunganNya, tidak terlepas dari mohon petunjuk-petunjukNya dan tetap sabar dalam hidup di “ Kulkas’Nya.
Ya hidup di Moskow di musim dingin yang membekukan ini bukan lagi seperti hidup di dalam kulkas, tapi benar-benar dalam”Kulkas”Nya atau kulkas alam, itu pun bukan di kulkas yang bagian sekedar mendinginkan, tapi membuat beku !
Subhanallah, Allah SWT benar-benar sedang mendidik manusia yang hidup di Rusia, untuk tetap sabar, sabar dan sabar !
Ini menjadi kejadian dan kajian yang menarik, bagi yang hidup di belahan bumi yang extreme lainnya yaitu di negara-negara Timur Tengah dan Afrika yang suhunya bisa mencapai suhu 50 derajat celcius di musim panas.
Dengan sebuah pertanyaan yang sama, kok manusia bisa hidup di suhu yang mencapai setengah titik didih dan bisa hidup di suhu minus 50 derajat celicius di musim dingin ? Itulah kelebihan manusia dengan akal dan daya adaptasinya bisa hidup di kedua titik extreme tersebut.
Nah kalau sudah melihat dan mengalami sendiri di kedua titik extreme, maka bahagialah hidup di tanah air Indonesia, Indonesia benar-benar “syurga”, bila di lihat segi iklim dan sumber daya alamnya. Apa aja ada di Indonesia. Alhamdulillah.
Kembali pada suhu membekukan, bagaimanapun Allah SWT menciptakan iklim dengan suhu yang minusnya begitu tinggi dan menciptakan manusia, bukan untuk membuat susah dan Dia tidak pernah menganiaya manusia, hanya seringkali manusia menganiya diri mereka sendiri !
Dan jika hidupmu susah, karena suhu yang membekukan atau disebabkan yang lainnya di manapun kamu berada, itu bukan dari Allah SWT tapi dari dirimu sendiri, yang mungkin kurang berusaha, yang mudah putus asa, yang pesimis menghapi hidup ini dan tidak berjuang dengan sungguh-sungguh. Bagaimanapun Allah swt mengurus milyaran manusia dengan adil, Dia Yang Maha Adil, Maha Memberi.
Bila resiko hidup kamu sesali dan hanya mau menerima yang enak-enak saja atau senang-senang saja, maka penyesalan terhadap suatu peristiwa yang menyakitkan sampai menangis keluar darah sekalipun tidak akan bisa merubah keadaan. Semua yang sudah terjadi itu sudah menjadi kenyataan yang tetap melekat pada ingatan.
Lalu apa gunanya merusak diri sendiri dengan terus menerus menyesali semua itu ? Katakanlah: Semua ini sudah ketentuanNya, suka atau tidak suka, rela atau terpaksa, ikhlas atau mengelak tidak bisa merubah ketetapanNya! Mana lebih baik ikhlas atau ridho atas ketetapannya atau ingkar dan menyesali semuanya, tapi ketetapan tersebut tetap berlaku?
Katakanlah: Ketetapan Allah SWT tak ada yang bisa merubahnya, bila Dia sudah berfirman " Kun fayakun" Jadilah, maka jadilah ! Apapun yang kamu lakukan dalam hidup ini ada resikonya dan dimanapun kamu hidup ada resikonya, ada baik dan buruknya, ada benar dan salahnya, tak sempurna!
Ya memang manusia di ciptkan dalam ketidak sempurnaannya, agar manusia mangakui ada Yang Maha Sempurna yaitu Allah SWT, juga agar manusia tidak sombong dan tetap rendah hati, karena menyadari bahwa dirinya tak sempurna.
Allah swt tidak akan mengangkat derajatmu ketempat yang lebih mulia, kalau kamu sendiri menjatuhkan derajatmu dengan perbuatan-perbuatan tercela, karena takut menanggung resiko hidup, tidak ada yang mengangkat harkat dan martabat dirimu, kecuali dirimu sendiri.
Kembali pada suhu yang membekukan, itulah ciptaanNya, itulah KekuasaanNya, Itulah Daya KreasiNya. Subhanallah, Dia yang telah menciptakan air dengan begitu mudah merubahnya menjadi salju dan dengan sangat kreatifnya Dia merubah salju menjadi es, hanya dengan menaikan dan menurunkan suhu !
Air akan mendidih pada suhu 100 derajat celcius dan air akan mencapai titik beku pada suhu 0 ( Nol ) derajat celcius dan air yang sama akan menjadi es bila suhunya melebihi titik beku tadi, Allahu Akbar ! Intinya air, tapi berubah-rubah menjadi uap, salju dan es ! Bukankah itu keajaiban ?
Tidakkah kau melihat itu KekuasaanNya ? Bukankah Dia ada di sana dan di sini ? Bukankan Dia meliputi semuanya. Tidakkah kau melihat Dia pada penciptaan air tadi ? Tidak kau melihat Dia pada penciptaan salju ? Tidak kah kau melihat Dia pada penciptaan es ? Bila ya, alhamdulillah. Bila tidak, segera istigfar.
Demikian.