Di antara pendapat yang disebutkan Ar-Razi adalah mufassir seperti Qatadah dan al-Kalibi yang menyatakan kata Thuur Siniin (Sinai) adalah bukit yang berpepohonan dan berbuah-buahan. Apakah ini adalah Sinai, Mesir?
Pendapat ini menyatakan, yang dimaksud dalam ayat itu adalah Thur Sina, bukit di Baitul Maqdis dan Balad al-Amin adalah Makkah.
Argumentasinya: Allah berfirman dalam surah al-Mu’minun ayat 20. Artinya, “Dan, pohon kayu yang keluar dari Tursina (pohon zaitun) yang menghasilkan minyak dan menjadi makanan bagi orang-orang yang makan.”
Ayat ini menghimpun dengan kuat antara Tursina dan hasil bumi serta tumbuh-tumbuhan penghasil minyak bagi orang yang makan. Sementara itu, di Sinai (Mesir) tidak ada pohon zaitun yang mampu menghasilkan buah, apalagi mengeluarkan minyak.
Maka, ayat 20 dari surah al-Mu’minun dan ayat 1-3 dari surah at-Tin itu merujuk pada tanah suci di Palestina.
Di Palestina, terdapat banyak pohon zaitun yang terus berproduksi di sepanjang tahun sehingga penduduk di sekitar Baitul Maqdis menamakannya dengan ”Bukit Zaitun.”
Versi Ketiga. Selain versi-versi di atas, terdapat satu lagi tempat yang diduga sebagai Bukit Tursina. Tempat itu adalah bukit sebelah selatan Nablus (Palestina) atau yang dinamakan Jurzayem.
Pendapat ini merujuk pada Bangsa Kan’an yang membangun Kota Nablus dan menamakannya Syukaim, yaitu nama yang diubah bangsa Ibrani pertama menjadi Syukhaim, tempat tersebarnya kaum Yahudi dari sekte Samiri.
Dan, mereka adalah sekte yang meyakini lima kitab dari Perjanjian Lama serta memercayai bahwa tempat suci Yahudi terletak Bukit Thur, yaitu sebelah selatan Nablus.
Wa Allahu A’lam.