Dalam Munajatku..!

Tuhanku..! Aku tidak melewati malam Jika tangan ketundukan telah terpatri bersujud, bersimpuh dikeharibaan Agung-Mu Mengharap kasih yang tiada bertepi Mengais ridha yang luas dan tak berbatas Menuju-Mu, meluahkan segala ronak kealfaan dan nodanoda dosa Kumohon tangan-Mu meraih taubatku

Tuhanku..!
Aku tidak membiarkan malam berlalu sunyi Bila hati telah khusyu` merasakan manis cinta-Mu Malammalamku terasa ringkas kuhabiskan dengan cucuran airmata taubatku Kau tak pernah lupa memelukku Dalam dekapan karunia yang tak berpenghujung Samudra ampunan-Mu maha luas

Tuhanku..!
Selangkah kumenujumu, seribu langkah Engkau datang Berjalan kumenghampiri, berlari EngKau membalas berlari kumengejarmu-Mu, Engkau amat sangat dekat padaku Lebih dekat dari pikiranku Engkau menjelma dalam bentuk semangat cita cita, ungkapan dan prilaku Engkau maha menggenggam segala yang hidup

Tuhanku..!
Cinta-Mu penghujung pengembaraan ini Kabulkan penggalan episode hidup adalah menuju-Mu Bukankah puncak dari sebuah kehidupan adalah meraih cinta-Mu?
Jadikan hidupku untuk-Mu

Tuhanku..!
Ranting yang patahpun tak lepas dari pengawasan-Mu Angin bertiup tanda tasbih seorang makhluk yang patuh Dedaunan yang jatuh dimusim gugur mengucap syukur Alasan apa bagiku untuk tidak menyebut asma-Mu?

Desah nafas, detak jantung yang memompa darah kesetiap pembulunya nama-Mu tak pernah lepas dari Dzikirku Ia selalu hadir, dengan-Mu hati ini terasa tenang

Tuhanku..!
Kujadikan shalat dan sabar sebagai penolong bagiku Bimbing hamba menuju jalan-Mu Jalan yang Kau anugerahkan nikmat pada mereka, bukan (jalan) orang yang Kau Murka dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Amien.

Shubra, 24 April 2007